Markus 1:9-11

Segera sesudah keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara dari surga ….

(Markus 1:10-11)

Kita semua pasti punya tanggal spesial, entah itu tanggal hari lahir, tanggal jadian, atau mungkin tanggal yang lain. Namun, apakah kamu ingat tanggal berapa kamu dibaptis? Wah, terus terang, saya pun kerap kali tidak ingat tanggal pastinya, kan dulu dibaptis waktu masih bayi. Semoga walaupun tidak ingat persis tanggal baptisannya, tetapi kita mengingat makna baptisan, ya.

Hari ini kita membaca tentang peristiwa pembaptisan Tuhan Yesus. Mungkin beberapa dari kamu bertanya-tanya: Tuhan kok dibaptis? Nah, mari kita sama-sama belajar. Baptisan pada zaman itu lazimnya hanya diterima oleh orang non-Yahudi yang ingin menganut agama Yahudi. Barulah saat Yohanes Pembaptis tampil, baptisan menjadi tanda pertobatan. Lalu, apakah jika Tuhan Yesus dibaptis itu berarti Tuhan Yesus memerlukan pertobatan? Tentu tidak! Baptisan yang Tuhan Yesus terima adalah wujud belarasa Allah terhadap manusia yang berdosa dan butuh diselamatkan. Anak Allah yang diutus untuk menebus manusia dari dosa kini berdiri sejajar bersama orang-orang yang hendak Ia selamatkan. Bersamaan dengan pembaptisan Yesus, kita dapat menemukan salah satu petunjuk tentang Allah Trinitas. Anak Allah menjalani pembaptisan, Roh Kudus turun dengan wujud seperti burung merpati, dan Allah Bapa memproklamasikan identitas Yesus sebagai Anak Allah. Perkataan: “Engkaulah Anak-Ku yang terkasih, kepada-Mulah Aku berkenan” menjadi momen yang meneguhkan sekaligus mendeklarasikan karya pelayanan Yesus selanjutnya. Ia mengajar, melakukan mukjizat, menebus umat manusia, dan naik ke surga.

Teens, ternyata begitu indah makna pembaptisan Yesus! Karena itu, peristiwa ini selalu diperingati setiap tahun di kalender gerejawi setelah Epifani. Kiranya peringatan akan baptisan Yesus membuat kita makin mengasihi dan menghayati cinta kasih Allah untuk dunia ini.