Markus 2:13-17

“Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”

(Markus 2:17)

Hari itu banyak murid yang berkerumun di depan ruang guru. Mereka berdesak-desakan sambil berebut ingin melihat ke dalam. Rupanya hari itu beberapa siswa internasional dari luar negeri sedang berkunjung ke sekolah. Saat diminta memperkenalkan diri, salah satu siswa tamu itu berusaha berbicara dengan bahasa Indonesia. Bicaranya terbata-bata, dan pelafalannya aneh. Ruangan menjadi gaduh. Ada yang tertawa, mencibir, dan ada juga yang menunjuk-nunjuk. Salah satu guru yang hadir kemudian mempersilakan siswa tamu itu untuk berbicara dengan bahasa asalnya agar tidak merasa malu, dan guru itu pun bersedia menerjemahkan. Namun, siswa tamu itu berkata sambil tersenyum, “Tidak apa-apa bila saya ditertawakan. Itu bagian dari pembelajaran saya. Maklum, ini bahasa kelima yang saya coba pelajari.”

Teks Alkitab hari ini juga menceritakan sekelompok orang yang suka menuding dan mencibir, padahal orang-orang ini adalah para pemuka agama yang paham akan firman Tuhan. Mereka berucap pedas saat melihat Tuhan Yesus singgah dan makan bersama orang-orang berdosa. Jawaban Tuhan Yesus sangat tegas, dan menunjukkan bahwa Ia datang ke dunia justru untuk memanggil orang-orang berdosa agar bertobat. Dengan kata lain, orang-orang yang disebut berdosa itu datang kepada Tuhan Yesus karena tahu bahwa Ia mengajarkan kebenaran, dan mereka ingin pulih dari dosa-dosa mereka.

Teens, manusia kerap begitu mudah untuk menuding dan mencibir orang yang tampak berbeda atau tak sebaik dirinya. Dalam hidup sehari-hari apakah kamu juga seperti itu? Semoga tidak, ya! Mari kita belajar untuk bijaksana sebelum menilai atau menghakimi orang lain. Tuhan Yesus pun tidak pernah menghakimi orang berdosa. Ia dengan penuh kasih justru mendekat kepada orang-orang yang berdosa seperti kita, dan dengan anugerah-Nya Tuhan memulihkan kita.