Markus 4:1-20

Benih-benih lainnya jatuh di tanah yang baik, sehingga tumbuh dengan subur dan berbuah. Hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat.”

(Markus 4:8)

Di sekolah, kita pasti pernah melakukan percobaan menanam biji kacang hijau atau jagung, yang ditaruh di tempat gelap dan terang. Apakah kamu masih ingat waktu itu memakai media tanam apa? Mungkin kebanyakan memakai kapas dan air, ya? Coba yuk kita berandai- andai media tanam kita pakai batu yang keras atau mungkin kapas tanpa air. Kira-kira bisa tumbuh atau tidak, ya? Dalam pengajaran-Nya, Tuhan Yesus

kerap memakai perumpamaan agar pendengar-Nya bisa memahami ajaran-Nya dengan mudah. Kali ini Tuhan Yesus memberikan sebuah perumpamaan untuk menggambarkan kondisi hati manusia dalam menerima firman Allah. Firman Allah adalah benih yang sangat baik, yang dapat menghasilkan buah jika tumbuh di tanah yang subur. Namun, rupanya tidak semua orang memiliki hati yang subur dan siap untuk menerima firman Allah. Ada yang seperti tanah di pinggir jalan, bisa tumbuh, tetapi mudah untuk tergoda Iblis. Ada yang seperti tanah berbatu, yang tidak dapat bertumbuh dengan leluasa karena tekanan. Ada yang tumbuh di semak duri, kalah oleh keinginan duniawi. Yang terakhir tentu adalah yang paling baik. Firman itu jatuh di tanah yang subur, di mana benih itu bertumbuh, dan berbuah berkali-kali lipat. Perumpamaan ini menjadi peringatan bagi semua orang yang mengaku percaya kepada Yesus Kristus, apakah hati mereka seperti tanah yang subur sehingga firman Allah bisa tumbuh dan berbuah banyak.

Teens, mari memeriksa diri kita masing-masing. Apakah kita sudah menyediakan diri sebagai media yang gembur dan subur bagi firman Tuhan untuk bertumbuh? Tuhan Yesus pernah berkata dalam Matius 12:33, “Sebab, dari buahnya pohon itu dikenal.” Hati yang subur bagi firman Tuhan pasti akan menghasilkan buah yang baik. Yuk tetap jaga hati kita baik-baik!