Daniel 9:1-19

Ya Tuhan, dengarlah! Ya Tuhan, ampunilah! Ya Tuhan, perhatikanlah dan bertindaklah…

(Dan. 9:19a)

 

 

 

Ada sebuah metode berdoa dengan memanfaatkan kelima jari tangan kita untuk membantu mengingatkan hal-hal yang perlu didoakan. Dimulai dengan jempol untuk mengingatkan kita agar senantiasa memuji dan memuliakan Allah. Selanjutnya jari telunjuk mengingatkan kita untuk mendoakan orang yang menyakiti dan mengecewakan kita. Kemudian jari tengah mengingatkan kita untuk mendoakan pemimpin-pemimpin kita. Lalu jari manis mengingatkan untuk mendoakan orang-orang yang kita cintai. Terakhir, jari kelingking mengingatkan untuk memohon bagi diri kita, yang berarti bahwa kita tidak mengutamakan diri kita sendiri.

 

Sikap doa yang tepat juga diperlihatkan oleh Daniel. Karena keprihatinannya akan keadaan Yerusalem, dia berdoa memohon kepada Tuhan. Dalam doanya, Daniel meninggikan Tuhan serta kebesaran- Nya. Selanjutnya Daniel mengakui dosa dan kesalahan dirinya serta bangsanya yang telah memberontak dan menyimpang dari perintah serta peraturan Tuhan. Lalu Daniel memohon kepada Allah untuk bertindak menolong umat-Nya agar nama Tuhan tetap dimuliakan.

 

Youth, bagaimanakah cara kita berdoa selama ini? Apakah kita hanya mendahulukan keinginan-keinginan   kita   saja? Atau kita sudah terlebih dahulu memperhatikan kesalahan-kesalahan kita dan memohon pengampunan dari Tuhan? Sudahkah kita juga memperhatikan serta mendoakan orang lain dan keadaan di sekitar kita, misalnya kondisi bangsa dan negara, para pemimpin, gereja kita juga keluarga? Marilah berdoa dengan sikap yang rendah hati.

 

 

1. Siapa saja pihak-pihak yang dibawa dalam doa Daniel?
2. Seberapa memprihatinkan kondisi bangsa dan negara kita?

 

Pokok Doa: Pemulihan atas bangsa dan negara.