Mazmur 4

Tuhan mendengarkan apabila aku berseru kepadaNya.

(Mzm. 4:4b)

Bayangkanlah saat kita naik sepeda dan kondisi ban sepeda yang kita naiki tersebut akan meletus. Apa yang akan kita lakukan? Terus mengayuh sepeda dengan kondisi ban seperti itu tentu membahayakan. Pilihan realistis yang dapat kita lakukan adalah berhenti sejenak dan kemudian mengempiskan secukupnya ban sepeda tersebut, sebagai upaya mengurangi tekanan angin pada ban sepeda. Setelah tekanan ban sepeda berkurang, maka amanlah bagi kita untuk kembali mengendarai sepeda tersebut. Demikian juga dalam kehidupan kita ada saat kita perlu berhenti sejenak untuk mengurangi tekanan yang ada dalam diri kita, sehingga kita dapat kembali melanjutkan perjalanan hidup.

Mazmur 4 diawali dengan seruan pemazmur kepada Tuhan. Di dalam kesesakan hidup yang dialaminya ia mencurahkan isi hatinya kepada Allah. Curahan hati tersebut diungkapkan oleh pemazmur agar Tuhan berkenan menjawabnya. Ungkapan hati dan seruan pemazmur kepada Allah tersebut mengurangi tekanan di dalam hati dan memberikan kelegaan kepada pemazmur. Dengan mengungkapkan kesesakannya, ia dapat menghayati kebaikan Tuhan dan merasa tenteram.

Youth, terkadang kita pun menghadapi perkara dan pergumulan berat di dalam kehidupan kita, yang membuat hati kita terasa sesak dan tertekan. Belajar dari pemazmur, marilah kita mencurahkan perasaan hati kita kepada Allah, menceritakan pergumulan, dan berseru kepada-Nya agar tekanan hidup yang besar dapat berkurang. Datanglah kepada Allah yang mampu memberikan kelegaan.

1. Apa yang menjadi sebab kesesakan yang dialami olehpemazmur?
2. Kendala apa saja yang membuat kita kurang bisa terbukapada Allah?

Pokok Doa: Keakraban dalam relasi.