Kisah Para Rasul 3:1-10

Ia melompat berdiri dan mulai berjalan. Lalu ia masuk bersama mereka ke dalam Bait Allah, sambil berjalan dan melompat- lompat serta memuji Allah.

(Kis. 3:8)

Dalam sebuah kebaktian seorang pendeta menanyakan kepada jemaat yang hadir, apakah mereka pernah merasakan mukjizat dari Tuhan. Tidak ada seorang pun yang mengangkat tangan. Sampai tiga kali pendeta itu bertanya dan tetap saja tak seorang pun mengangkat tangannya. Kemudian pendeta tersebut berkata dengan tegas, ”Apakah kita harus buta, tuli dan lumpuh terlebih dahulu, lalu disembuhkan agar bisa melihat, mendengar dan berjalan dan baru menyadari bahwa itu semua adalah mukjizat dari Tuhan?”

Teks Alkitab hari ini menceritakan kisah orang lumpuh sejak lahir yang disembuhkan oleh Petrus. Karena kesembuhannya, ia melompat- lompat serta memuji Allah. Ia pun berjalan masuk ke dalam Bait Allah bersama Petrus dan Yohanes. Orang banyak takjub dan tercengang atas apa yang terjadi padanya, karena ia lumpuh sejak lahir. Apa yang terjadi kepada orang lumpuh itu adalah mukjizat yang luar biasa baginya dan orang-orang yang menyaksikannya.

Youth, mungkin kita berpikir bahwa jika kita dapat beraktivitas dengan normal, itu adalah hal yang biasa saja. Bisa melihat, mendengar, atau berjalan, bukanlah hal yang kita anggap istimewa. Kisah orang lumpuh yang disembuhkan oleh Petrus mengajarkan bahwa bisa berdiri dan berjalan adalah suatu anugerah yang istimewa dari Tuhan. Tak perlu menjadi lumpuh lalu disembuhkan untuk bisa bersyukur dan memuji kebaikan Tuhan. Kita bisa menggunakan mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, mulut untuk berbicara dan kaki untuk melangkah adalah anugerah yang patut disyukuri. Oleh karenanya mari kita mengeluh lebih sedikit dan bersyukur lebih banyak.

1. Bagaimana orang yang lumpuh sejak lahir itu kemudiandapat berjalan?
2. Apa yang bisa anda syukuri dari kehidupan yang anda jalani?

Pokok Doa: Kehidupan dengan syukur.