Yeremia 30:1-11a

… Aku akan mematahkan kuk dari tengkuk mereka dan memutuskan tali-tali pengikat mereka …

(Yer. 30:8)

 

 

 

Pada suatu hari seorang guru bertanya kepada murid-muridnya: “Seperti apakah Tuhan menurut kalian?” “Tuhan itu seperti dokter!” ujar seorang anak. “Ia sanggup menyembuhkan sakit penyakit seberat apa pun!” Anak lain menimpali,”Tuhan itu seperti guru! Dia selalu mengajarkan kita untuk melakukan hal yang baik dan benar.” Tetapi ada satu anak yang hanya diam saja. “Nak, menurut kamu siapakah Tuhan?” tanya ibu guru. Anak itu menjawab, ”Menurut saya Tuhan itu seorang pemulung ulung.” Ibu guru terkejut lalu bertanya, “Nak, mengapa kamu samakan Tuhan dengan pemulung?” Anak itu menjawab, “Karena Ia memungut orang yang berdosa dan menjadikannya sebagai anak-Nya yang sangat berharga.”

 

Dalam teks Yeremia 30:1-11 Allah digambarkan sebagai seorang ayah dengan kasih sayang yang besar menghendaki anak-anak-Nya yang telah jatuh agar bangkit kembali dan pulih seperti sedia kala. Bangsa Israel diumpamakan sebagai anak-anak Allah yang mengalami kehancuran akibat dosa-dosa mereka, tetapi Allah dengan pengampunan-Nya menjanjikan harapan akan masa depan yang indah. Tuhan berjanji akan mengembalikan mereka ke negeri nenek moyang mereka, dan mereka tidak akan mengabdi

lagi kepada bangsa asing.

 

Youth, seperti bangsa Israel di masa pembuangan mendapat janji pemulihan, kita yang berdosa pun dipandang berharga oleh Allah Bapa kita. Seperti sampah yang tidak berharga, tetapi dipungut, dibersihkan, dan dijadikan berharga. Allah tidak memandang hina orang yang berdosa, tetapi Ia akan mengangkat, memulihkan, dan menjadikan mereka sebagai milik-Nya yang berharga. Marilah kita menghargai hidup ini maupun hidup sesama.

 

 

1. Kenapa umat Allah yaitu bangsa Israel mengalami pembuangan?
2. Seperti apa cara kita menghargai kehidupan?

 

Pokok Doa: Pemulihan bangsa dan negara.