Markus 6:45-52

Ia segera berkata kepada mereka, “Tenanglah, ini Aku; jangan takut!”

(Markus 6:50)

Suatu kali ada seorang pengemudi yang sedang mengendarai mobil di jalan tol. Di tengah perjalanan, tiba-tiba turun hujan yang deras disertai kabut yang tebal. Si pengemudi menjadi sangat takut dan khawatir karena jarak pandang sangat pendek. Sangat sulit untuk memantau kondisi kendaraan lain di depan dan di belakang. Pengemudi itu melihat ada marka jalan yang menunjukkan exit tol terdekat. Ia pun memutuskan untuk menepi keluar dari jalan tol.

Teks Alkitab kita hari ini menceritakan para murid yang berada dalam situasi genting di tengah danau Genesaret. Tuhan menyuruh mereka berangkat lebih dulu, sedangkan Ia tinggal sendirian hendak berdoa. Meskipun terpisah jarak, rupanya Yesus tetap menunjukkan perhatian kepada murid-murid-Nya. Buktinya di ayat 48, Yesus memantau para murid yang sedang didera angin sakal yang bertubi-tubi bertiup berlawanan dengan arah kapal. Keadaan itu membuat para murid terjebak di tengah danau dan tampak kesulitan. Yesus bermaksud datang menolong mereka dengan berjalan di atas air. Namun, karena terlanjur panik, para murid mengira Yesus itu hantu, lalu mereka berteriak-teriak. Yesus menyapa mereka dan segera naik ke dalam perahu. Maka, angin sakal itu pun reda. Namun, kebingungan dan kecemasan para murid belum reda, mereka masih tercengang-cengang karena peristiwa yang baru mereka alami. Injil Markus mencatat di ayat 52 bahwa hati mereka degil, yang dalam terjemahan lain berarti keras hati sehingga mereka tidak bisa memahami kuasa Yesus

Teens, hidup akan kerap mempertemukan kita dengan kesulitan-kesulitan. Bisa jadi di tengah kesulitan itu kita menjadi panik, frustrasi, dan kehilangan semangat. Namun, kiranya firman Tuhan hari ini meneguhkan kita bahwa Tuhan selalu dekat dan mengerti keadaan kita. Meski secara manusiawi, kita tidak bisa melihat jalan keluar, tetap tenang dan percayalah bahwa Tuhan ada bersama kita. Ia akan bertindak!