Markus 14:29-31, 66-72

Petrus pun teringat bahwa Yesus telah berkata kepadanya, “Sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali.” Lalu menangislah ia tersedu-sedu.

(Markus 14:72)

Teens, kamu pasti pernah mendengar istilah “omdo”, kependekan dari omong doang. Biasanya, istilah ini ditujukan pada orang yang suka membual atau kerap membuat janji, tetapi tidak menepatinya. Tentu kamu tidak suka ya, pada orang seperti ini?

Kita semua mengenal sosok Simon Petrus, murid Tuhan Yesus yang memiliki karakter keras, kerap berbicara tegas, bahkan tak ragu menebas telinga orang yang hendak menangkap Yesus. Mendekati saat di mana Ia harus disalibkan, Yesus kembali memberi peringatan bahwa para murid akan menjadi saksi peristiwa yang mengguncangkan iman mereka. Di ayat 29, Petrus dengan tegas menyatakan bahwa ia tidak akan guncang imannya. Yesus mengetahui siapakah Petrus sampai ke lubuk hatinya. Ia pun menubuatkan bahwa Petrus akan menyangkali-Nya tiga kali. Petrus kembali mengelak, bahkan ia menyatakan berani mati bersama Yesus. Namun, kenyataan berkata lain. Pada saat Yesus ditangkap dan diadili oleh Mahkamah Agama, Petrus hanya berani memperhatikan Yesus dari kejauhan. Pada saat inilah orang-orang mulai curiga bahwa Petrus adalah murid Yesus dan menanyakan hal ini kepadanya. Hingga ketiga kalinya mereka bertanya, Petrus terus menyangkal, bahkan bersumpah dan mengutuk bahwa ia tidak mengenal Yesus. Tepat pada saat itulah, ayam berkokok sebagaimana dinubuatkan Yesus. Barulah Petrus teringat apa yang telah dikatakan gurunya, dan menyesallah Petrus.

Teens, kisah Petrus memperingatkan kita tentang kerapuhan manusia. Kita bisa memuji Tuhan dengan lantang, berucap janji dengan yakin, tetapi kita juga rentan untuk undur dari iman, bahkan menyangkali Tuhan. Kita pun bisa berada dalam posisi Petrus karena takut dan terancam. Kita mulai tergoda untuk mengkompromikan iman kita. Berdoalah meminta kekuatan dari Roh Kudus agar iman kita tidak sekadar “omdo”.