Kisah Para Rasul 6:1-7

Karena itu, Saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik dan penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu ….

(Kisah Para Rasul 6:3)

“Effective leaders are made, not born. They learn from trial and error, and from experience.” Itulah ucapan seorang Menteri Luar Negeri AS ke-65 bernama Colin Powell. Seseorang bisa saja memiliki karunia atau talenta menjadi seorang pemimpin. Mungkin sosok itu berkarisma dan mudah memberi pengaruh kepada orang lain. Namun demikian, tidak jarang juga seorang pemimpin yang baik justru lahir dan dibentuk dari berbagai pengalamannya. Seorang pemimpin yang baik bisa jadi sebelumnya hanyalah seorang anggota biasa yang terus belajar.

Dalam konteks Jemaat Mula-Mula, para rasul diperhadapkan dengan banyaknya tugas dan tanggung jawab seiring dengan bertambahnya jumlah pengikut Kristus. Akibatnya, ada pelayanan yang tidak bisa di-handle dengan baik, yaitu pelayanan kepada para janda dalam golongan orang Yahudi yang berbahasa Yunani. Menyadari hal ini, para rasul kemudian memilih tujuh orang di antara jemaat untuk menolong mereka melayani para janda tersebut. Tujuh orang ini haruslah orang yang terkenal baik, penuh Roh dan hikmat. Tujuh orang ini akan diangkat oleh para rasul menjadi pemimpin dan pelayan guna menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Teens, tidak ada proses yang instan untuk menjadi seorang pemimpin. Terkadang, kamu diperhadapkan pada berbagai tuntutan dan beban tugas yang berat. Mungkin kamu mengalami kegagalan. Namun demikian, yakinilah bahwa semua ini berperan besar dalam proses pembentukanmu menjadi seorang pemimpin. Kreatiflah dalam melibatkan dan memberdayakan semua anggotamu. Sebaliknya, jika saat ini kamu masih menjadi anggota, milikilah mental seorang pemimpin. Kelak, akan ada kesempatan bagimu untuk mengambil peran sebagai pemimpin dan melanjutkan estafet kepemimpinan. Karena itu, teruslah menjadi anggota yang baik karena dari sanalah seorang pemimpin yang baik tercipta.