SUARA SERUAN DARI JURANG YANG DALAM
Bacaan: Mazmur 130
Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya TUHAN! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Kiranya telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.
(Mzm. 130:1,2)
Saat ada kecelakaan dan mobil berguling ke jurang yang dalam, orang biasanya akan berpikir bahwa penumpang tak akan selamat. Namun, walau ada yang selamat, orang akan hitung-hitungan untuk menolongnya. Padahal, dia butuh segera ditolong.
Pemazmur menggambarkan dirinya yang sedang ditimpa kesusahan itu seperti seseorang yang berseru dari jurang yang dalam. Permohonannya jelas dia tujukan pada Tuhan, bukan pada manusia. Di jurang yang dalam itu, dia percaya tak kan sulit bagi Allah untuk menolongnya, asalkan suaranya sampai kepada Tuhan. Dia percaya mata Tuhan tak kan terhalang pohon-pohon untuk dapat melihat, asalkan sekali lagi, suaranya sampai kepada Tuhan. Mengapa suara itu penting? Sebab itu tanda kesungguhan percaya kita akan Allah yang mampu menolong. Sahabat Senior, kita tahu manusia memang akan hitung-hitungan dalam menolong kita saat kesusahan. Namun, Tuhan tidak! Tak ada jurang yang terlalu dalam bagi Tuhan saat menolong kita. Tak ada hal yang mampu membatasi Dia dalam mengulurkan tangan-Nya. Satu saja yang perlu, kesungguhan hati dan iman yang penuh saat meminta pertolongan-Nya. Tuhan akan menolong saat mendengar suatu suara seruan dari jurang yang dalam. Suara kita!
DOA:
Tuhan, kesusahan membuat kami seperti seseorang yang ada di dalam jurang yang dalam. Kami tak mampu menolong diri kami sendiri dan kami tak mau berharap pada manusia. Pada-Mu saja kami berseru dan percaya, Engkau mampu menolong kami. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama