BERMULUT MANIS DI HADAPAN TUHAN
Bacaan: Keluaran 9:13-35
Tetapi, ketika Firaun melihat hujan, guruh serta hujan es telah berhenti, ia tetap berbuat dosa dan mengeraskan hatinya, demikian pula pegawai-pegawainya.
(Kel. 9:34)
Ada orang yang sangat takut disuruh memimpin doa di depan orang banyak. Jantungnya berdegup kencang sehingga dia kesulitan berkata-kata untuk berdoa. Belum berdoa saja, tangannya sudah dingin. Dia sangat takut kalau doanya tidak bagus, kata-katanya tidak indah. Aduh! Itu salah kaprah yang sering terjadi. Padahal doa bukanlah sedang bermulut manis kepada Tuhan. Doa adalah komunikasi yang intim dengan Tuhan. Isi hati yang jujur dan sebenar-benarnya. Juga bukan rayuan gombal untuk Tuhan.
Firaun juga salah kaprah. Dia menganggap dapat mendustai Tuhan dengan janji manisnya yang palsu. Dia berpikir yang penting, bencana tulah itu segera berhenti saja dulu. Nanti, kalau sudah berhenti, kata Firaun pada Musa-wakil Tuhan itu- nanti direvisi saja. Maka saat bencana ada, dia bermulut manis. Dia mau menuruti kemauan Tuhan. Tetapi saat bencana tulah itu berhenti karena permohonan dan doa yang Musa panjatkan, eh Firaun kembali mengeraskan hati dan meneruskan berbuat dosa. Sahabat Senior, Tuhan tak butuh kata-kata manis dari kita. Tuhan juga tak butuh rayuan gombal kita, yang memuji- muji Tuhan dalam ibadah dan doa kita saja. Tuhan ingin iman yang utuh, yang menunjukkan hormat pada Tuhan.
DOA:
Bapa yang di surga, ampuni kami yang sering bermulut manis saja. Ajar kami memuji Engkau, saat dalam doa dan ibadah di gereja. Juga menjadi penyembah-Mu yang setia, saat kami mengurusi urusan keseharian kami. Kami memohon, mampukanlah. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama