Yohanes 17:20-23

“… supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa,

di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau….”

(Yohanes 17:21)

Sebagian orang Kristen menghindari pembicaraan tentang Allah Trinitas karena menganggapnya sebagai doktrin yang sulit dipahami. Apalagi di kalangan remaja. Trinitas dianggap terlalu berat untuk menjawab kebutuhan anak remaja pada zaman sekarang. Namun, yang tidak disadari banyak orang Kristen, Trinitas merupakan landasan dari segala ajaran, pokok iman, juga kehidupan orang percaya. Bahkan, Allah Trinitas adalah landasan kehidupan sosial kita. Kemarin, telah dijelaskan bahwa kata “sosial” selalu berkaitan dengan relasi atau hubungan, berasal dari kata “socius” yang berarti persahabatan atau hidup bersama. Allah Trinitas pun adalah Allah yang berelasi, Allah persahabatan, Allah sosial.

Doa Yesus bagi murid-murid-Nya dalam Yohanes 17 menunjukkan relasi Allah Trinitas itu. Yesus menyatakan kesatuan relasi-Nya dengan Sang Bapa. Ia menyebut, “… Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau” (ay. 21). Di sinilah terletak dimensi sosial Allah Trinitas. Allah Trinitas adalah Allah yang satu dalam tiga pribadi yang saling berelasi, hidup bersama dalam persekutuan yang tidak terpisahkan. Ia juga menjalin relasi dengan ciptaan-Nya. Ia merangkul kita dalam persekutuan dengan-Nya, serta dalam persekutuan dengan sesama. Karena itulah, Yesus berdoa, “… supaya mereka semua menjadi satu …” sama seperti kesatuan Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Siapa “mereka” yang Yesus maksud? Semua orang yang percaya karena pemberitaan para murid (ay. 20), yaitu semua orang percaya sampai saat ini, termasuk kita juga.

Teens, Allah Trinitas adalah Allah Sosial yang berelasi dengan dunia ini dan memanggil kita untuk berelasi dengan sesama. Ia juga mengajak kita untuk memiliki hakikat sosial seperti diri-Nya, yang menjalin persekutuan dan persahabatan serta hidup bersama. Karena itu, marilah hidup sebagai manusia sosial, hidup bersama dalam persahabatan dengan sesama.