2 Samuel 2:1-11

Daud lalu mengirim utusan kepada orang-orang Yabes- Gilead dengan pesan, “Diberkatilah kamu oleh TUHAN, karena kamu telah menunjukkan kasih setiamu kepada tuanmu Saul dengan menguburkannya.” 

(2 Sam. 2:5)

 

 

 

“Mereka adalah orang yang sedang berbuat kesalahan. Mereka bukanlah musuh yang harus dibasmi.” Demikianlah petikan kalimat dari Abraham Lincoln, kala Amerika sedang berada dalam situasi perang saudara. Kalimat Lincoln tentu mengundang pro dan kontra bagi kelompoknya. Ada yang tak setuju karena musuh tetaplah harus dibasmi agar tidak mengancam di kemudian hari. Namun Abraham Lincoln tetap teguh pada pendiriannya. Baginya, perbedaan pendapat dengan orang lain bukanlah alasan untuk membatasi kasih.

 

Perbedaan pendapat terkadang menjadikan manusia membatasi kasih dan membenarkan perbuatan kekerasan. Saul pernah ingin membunuh Daud karena merasa iri hati. Hal tersebut membuat Daud harus melarikan diri dan hidup dalam pengejaran. Meskipun demikian, Tuhan terus menyertai Daud. Pada akhirnya, Saul mati. Ada orang-orang yang mengasihi dan menghormati Saul, yakni orang-orang Yabes-Gilead. Mereka memberikan penghormatan dengan cara merawat jenazah Saul dan menguburkannya dengan layak. Mendengar hal tersebut, Daud tidak marah dan memusuhi orang-orang Yabes-Gilead. Daud memuji apa yang dilakukan oleh orang-orang Yabes-Gilead dengan mengirim orang-orangnya dan mendoakan berkat kepada mereka.

 

Youth, dalam hidup ini kita pasti akan berhadapan dengan orang- orang yang berbeda dengan kita. Ada perbedaan pendapat, prinsip, sifat, dan lain-lainnya. Abraham Lincoln dan Daud tak membatasi kasih mereka terhadap orang-orang yang berseberangan prinsip dengan mereka. Mari kita menunjukkan kasih tanpa batas, termasuk kepada mereka yang tak sepaham dengan kita.

 

 

1. Mengapa Daud mau berbuat baik kepada orang Yabes-Gilead?
2. Apa yang membuat kita membatasi kasih?

 

Pokok Doa: Roh Kudus memampukan kita untuk mengasihi tanpa batas.