Matius 5:13-16

“Kamu adalah garam dunia… Kamu adalah terang dunia.”

(Matius 5:13, 14)

Teens, dunia maya tentu bukan dunia yang asing lagi bagi kamu dan remaja lainnya. Bahkan, mungkin bagi kebanyakan remaja, mereka lebih banyak bertemu dan berelasi dengan orang lain di dunia maya ketimbang dunia nyata. Ada yang punya teman di sekolah, tetapi lebih sering berkomunikasi melalui chat di media sosial. Ada juga yang bahkan punya teman dari berbagai negara karena sering menjelajah dunia maya. Yang perlu kamu ingat sebagai remaja, baik di dunia nyata maupun di dunia maya, kamu sebagai remaja Kristen, harus tetap menjadi garam dan terang.

Garam dan terang dapat dikenali dari identitasnya. Ketika kita mencicipi benda putih yang asin, tentu kita tahu bahwa itu garam, bukan gula atau merica. Jika kita mencicipi makanan yang terasa asin, kita juga tahu bahwa makanan itu pasti diberi garam. Terang pun demikian. Jika kita melihat sebuah cahaya dari benda yang menyala, kita langsung mengenalinya sebagai terang. Garam dan terang sama-sama dapat memengaruhi sekitarnya. Masakan yang diberi garam tentu akan terasa asin karena pengaruh dari garam itu. Sejumput garam saja dapat membuat sepanci sayur menjadi asin. Begitu pula dengan terang. Jika ada cahaya memancar, ruang-ruang yang tadinya gelap ikut menjadi terang dan tidak gelap lagi. Walaupun hanya lilin kecil, tetapi ketika ia menyala, lingkungan sekitarnya menjadi terang.

Yesus berkata “Kamu adalah garam … Kamu adalah terang” (ay. 13, 14). Artinya, identitas kita adalah garam dan terang. Murid-murid Yesus mudah dikenali karena identitasnya, dari gaya hidup yang dilihat oleh sekitarnya. Murid Yesus juga punya pengaruh positif bagi sekitarnya. Kita adalah garam dan terang, karena itu lakukanlah peran kita sebagai garam dan terang, yang dapat dirasakan dan dilihat kehadirannya serta membawa dampak positif, baik di dunia nyata maupun di dunia maya.