MENDENGAR NASIHAT
1 Timotius 1: 3-5
Tujuan peringatan itu ialah kasih yang timbul dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni, dan dari iman yang tulus ikhlas.
(1 Timotius 1:5)
“Mas Bondan! Bahaya! Jangan main bola di dekat jalan besar. Takutnya nanti ketabrak motor!” teriak si Mbak. Bukannya berterima kasih karena diingatkan, Bondan justru marah. “Mbak ini doain aku supaya ketabrak ya, supaya jadi pincang kayak Mbak?!” Kiki yang kebetulan lewat dan mendengar hal itu langsung menegurnya dengan keras, “Bondan, Mbak itu bukan nyumpahin, melainkan mengingatkan untuk kebaikan kamu sendiri!”
Adik-adik, mari kita baca 1 Timotius 1:3-5! Paulus sering memberi nasihat. Ia mengingatkan jemaat-jemaat untuk hati-hati dengan ajaran yang penuh kebohongan. Ajaran yang demikian hanya akan menyesatkan dan menimbulkan masalah. Saat ia tidak bisa memberi nasihat secara langsung, ia bahkan meminta Timotius untuk menyampaikan pesannya. Semua itu Paulus lakukan atas dasar kasih. Paulus rindu agar jemaat-jemaat hidup dengan baik dan benar.
Adik-adik, berterimakasihlah saat ada orang yang menasi- hatimu. Itu tandanya, ia peduli dan mengasihimu.
Doa: Bapa di surga, ajar aku untuk mendengar dan melakukan nasihat yang diberikan.
Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama