DIHINA NAMUN TIDAK TERHINA
Bacaan: 2 Samuel 6:16-23
Bahkan lebih daripada itu, akan kurendahkan diriku sehingga aku menjadi rendah di matamu.
(2 Sam. 6:22)
Gandhi adalah pemimpin perjuangan hak-hak sipil masyarakat India. Saat ia berada di stasiun kereta api Durban, seorang pria Inggris menghinanya. Namun, Gandhi sama sekali tidak marah, apalagi membalas perbuatan itu. Ia justru tersenyum dan memberi salam kepada pria tersebut dengan ramah. Ketika teman-temannya merasa bingung dan bertanya, Gandhi pun menjawab, “Ketika seseorang mencemooh atau membenci kita, sebenarnya mereka hanya mencemooh atau membenci sesuatu yang ada dalam diri mereka sendiri. Jika saya membalas dengan kebencian, maka saya hanya turut menyebarkan kebencian itu lebih jauh.”
Sahabat Senior, bagaimana reaksi kita jika orang menghina kita? Bisa jadi kita sangat marah dan ingin membalasnya. Saat Daud memboyong tabut Allah ke kotanya, ia menari-nari dengan gembira. Melihat itu, Mikhal malah merendahkannya. Namun, Daud tidak memedulikannya karena yang terpenting baginya adalah bagaimana bisa menyenangkan Allah dan tabut itu sampai ke tujuan. Sahabat Senior, tentu tidaklah menyenangkan mendapat hinaan orang. Namun, seperti Gandhi dan Daud, kita bisa belajar untuk mengabaikannya dan tetap berfokus pada tujuan kita untuk menyebarkan kebaikan di sekitar kita.
DOA:
Tuhan, biarlah hanya kebaikan dan cinta yang kami sebarkan lewat tindakan kami. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama