Mazmur 51:1-12

Sebab aku sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku.

(Mzm. 51:5)

Melakukan kesalahan adalah manusiawi, namun mengakui kesalahan merupakan versi terbaik dari menjadi manusia. Tiap orang dapat saja melakukan kesalahan, tetapi tidak banyak yang mau mengakui perbuatan salah yang telah dilakukan. Daud melakukan keduanya. Ia melakukan dan mengakui kesalahan yang dilakukan.

James May, ahli biblika Perjanjian Lama, menyebut Mazmur 51 sebagai “the liturgy of broken heart” atau liturgi patah hati. Mazmur ini berisi tentang doa seseorang yang berada dalam kesulitan besar. Namun di sini, pemazmur tidak mengeluh kepada Allah tentang perbuatan Allah atau orang lain. Dia mengakui bahwa dia sendirilah yang menyebabkan masalah yang ia doakan. Melalui teguran Nabi Natan, Daud menyadari dosa dan kesalahannya di hadapan Allah lewat tindakan perzinahan dengan Batsyeba dan diikuti dengan rencana jahat membunuh Uria. Daud menyadari bahwa satu-satunya harapannya akan pengampunan terletak pada kasih Allah yang tiada habisnya dan belas kasihan Allah yang besar. Oleh karena itu ia datang memohon pengampunan Allah dalam kesadaran bahwa ia tidak pantas mendapatkannya.

Youth, Daud secara jelas dan tegas datang ke hadapan Tuhan untuk mengakui dosa dan kesalahannya. Ia tidak memberikan alasan apa pun atau menyalahkan siapa pun atas dosa-dosanya. Ia bertanggung jawab sepenuhnya terhadap apa yang telah diperbuat. Berani mengakui kesalahan dengan diikuti tekad untuk diubahkan Tuhan menjadi pribadi yang lebih baik merupakan bagian terbaik dari pertumbuhan iman seorang percaya.

1. Bagaimana Daud menyikapi dosa dan kesalahannyadi hadapan Tuhan?
2. Apa tantangan terbesar bagi orang yang mengakui kesalahannya?

Pokok Doa: Sikap yang berani bertanggung jawab dalam mengakui kesalahan.