Keluaran 12:43-13:2

Tepat pada hari itu juga TUHAN membawa orang Israel keluar dari tanah Mesir, menurut barisan mereka.

(Kel. 12:51)

12 Years a Slave merupakan film drama biografi yang mengangkat kisah kehidupan Solomon Northup yang harus menjalani hidup dalam perbudakan selama 12 tahun. Film ini mengangkat isu rasialisme serta bagaimana kekejaman dan penderitaan yang harus dialami oleh kaum budak kulit hitam pada masa itu. Paling tidak, film yang dirilis pada November 2013 itu hendak menunjukkan bahwa perbudakan merupakan pengalaman buruk dalam sejarah sekaligus menggambarkan kehidupan yang sangat tidak manusiawi.

Bangsa Israel juga pernah menjalani kehidupan sebagai budak di Mesir. Pengalaman kerja paksa dan diperlakukan dengan tidak sepantasnya telah menjadi pengalaman mereka sehari-hari. Kehidupan yang pahit dapat menggambarkan bagaimana hari-hari yang dijalani bangsa itu. Dalam kesesakan, mereka berseru kepada Allah untuk membebaskan mereka. Allah menjawab dan memulai karya pembebasan melalui keterpilihan Musa (dan juga Harun). Melalui serangkaian peristiwa tulah dan aturan serta ketetapan mengenai Paskah, orang Israel pada akhirnya dibebaskan Tuhan dan berproses sebagai bangsa yang merdeka. Mereka yang tadinya berada dalam kesesakan oleh karena perbudakan, kini mulai menikmati pembebasan karena pekerjaan Allah.

Youth, sekalipun kamu hidup di tengah alam kemerdekaan, boleh jadi kamu masih “dirantai” dan “diperbudak” oleh kepahitan masa lalu, iri hati, kebencian, atau keinginan tertentu. Berserulah kepada Tuhan dan mohon pertolongan-Nya untuk membebaskanmu dari berbagai bentuk “perbudakan”. Dialah Allah, yang mampu membebaskan jika kita berseru kepada-Nya.

1. Ketetapan apa yang harus dijalani bangsa Israel menjelang keluar dari Mesir?
2. Rantai ”perbudakan” apa saja yang saat ini Youth alami?

Pokok Doa: Kesediaan diri untuk ditolong Tuhan lepas dari “perbudakan”.