JADI ANAK BERHIKMAT
Yakobus 3:13-18
Namun, hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya cinta damai, peramah, penurut, penuh belas kasihan…
(Yakobus 3:17)
Melalui teguran Kiki, Nico sadar atas ucapannya yang kasar kepada Bi Inah. Selama perjalanan pulang ke rumah, Nico diam saja merenungkan kesalahannya. Sampai di rumah, Nico meminta maaf kepada Bi Inah.
Adik-adik, mari kita membaca Yakobus 3:13-18! Ketika kita melakukan hal-hal yang baik dan benar sesuai ke- hendak Tuhan, mencer- minkan perbuatan yang berhikmat. Anak yang berhikmat adalah anak yang bijaksana untuk memilih dan memutuskan untuk melakukan hal-hal yang baik dan benar. Ketika kita memilih untuk menjadi pembawa damai, penurut, penuh dengan belas kasihan, serta perbuatan baik lainnya, artinya kita menjadi anak yang berhikmat dalam Tuhan.
Adik-adik, mari kita menjadi anak yang berhikmat. Tuhan mengaruniakan akal budi, hati nurani kepada kita untuk dapat me- milih dan memutuskan melakukan hal-hal yang baik dan benar sesuai kehendak-Nya. Kadang tidak mudah memang, tetapi Tuhan kiranya terus memampukan kita.
Doa: Bapa di Surga, tolong mampukan aku untuk menjadi anak yang berhikmat
dalam Tuhan. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama