Ulangan 5:1-21

“Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu ilah lain di hadapan-Ku.”

(Ulangan 5:6-7)

 

 

 

 

Richard tengah terobsesi pada pencapaian dan prestasi. Ia sibuk bekerja, mengejar karir, mengikuti tren, dan terperangkap dalam dunia teknologi yang terus berkembang. Setiap hari dihabiskannya dalam rapat, proyek, dan deadline. Kepalanya dipenuhi oleh daftar tugas dan target. Tanpa disadarinya, hati Richard perlahan mulai menjauh dari Tuhan. Ia merasa kosong meskipun telah mencapai banyak hal. Hubungannya dengan Tuhan semakin terabaikan. Richard yang dulu rajin beribadah, kini hanya menyisakan waktu yang singkat. Doa-doa yang dulu bermakna, kini menjadi rutinitas yang dianggap sepele.

 

Dalam bacaan kita, Musa mengingatkan bangsa Israel tentang pentingnya mematuhi perintah-perintah Tuhan. Perintah-perintah itu diawali dengan menegaskan hubungan antara Tuhan dan Israel sebagai umat-Nya. Tuhanlah yang telah membawa mereka keluar dari Mesir dan mengikat perjanjian khusus dengan mereka. Kesepuluh perintah dengan demikian bukan hanya sekumpulan aturan, tetapi dasar hubungan yang mendalam antara Tuhan dan umat-Nya. Israel harus benar-benar menunjukkan kesetiaan mereka hanya kepada Tuhan dan tidak berpaling kepada ilah-ilah yang lain. Dengan menjaga hubungan yang khusus bersama Tuhan, umat Israel akan mengalami kehidupan yang sejahtera.

 

Youth, dalam kehidupan sehari-hari, ada banyak hal yang dapat mengaburkan hubungan yang khusus antara kita dengan Tuhan. Berbagai kesibukan dan ambisi dapat membuat kita tidak lagi menempatkan Tuhan sebagai yang utama. Hari ini kita diingatkan untuk tetap setia kepada Tuhan dan tidak membiarkan apa pun menggantikan posisi-Nya dalam hati dan hidup kita.

 

 

1. Hal apa yang mendasari diberikannya kesepuluh perintah kepada umat Israel?
2. Bagaimana cara menjaga hubungan yang khusus dengan Tuhan?

 

Pokok Doa: Komitmen untuk menjaga hubungan dengan Tuhan.