26
Oct

Membayangkan Sudut Pandang Allah

Ayub 33-35

“Jika engkau benar, apakah yang kauberikan kepada Dia? Atau apakah yang diterima- Nya dari tanganmu?”

(Ayub 35:7)

 

 

 

Dalam sebuah kebaktian remaja, seorang pendeta berkata, “Kita harus menjadi orang benar agar hidup kita memuliakan nama Tuhan.” Seusai kebaktian, seorang remaja bertanya, “Pak, berarti Tuhan itu narsistik, ya? Jika Ia tidak narsistik, mengapa kita harus memuliakan nama-Nya? Apa Tuhan akan tersinggung jika kita tidak memuliakan Dia?” Bagaimana menurutmu, Teens? Setujukah kamu bahwa Tuhan itu narsistik? Dalam kisah Ayub, pertanyaan semacam ini menjadi pergumulan yang sangat serius, karena penderitaan Ayub dianggap hukuman atas perbuatannya. Apa yang Allah dapatkan saat kita berlaku benar, atau apa kerugian Allah saat kita tidak memuliakan-Nya sehingga Ia menghukum kita?

 

Hal serupa juga direnungkan oleh Elihu ketika ia menjawab Ayub. Elihu memang digambarkan sebagai sosok yang hanya berbicara sesuai keyakinan hatinya. Ia tidak membela Ayub ataupun teman-temannya. Ia bahkan tidak membela Allah. Ia hanya membayangkan sudut pandang Allah saat berbicara. Elihu menyadari bahwa sesungguhnya Allah tidak mendapat apa-apa kalau manusia berbuat baik, dan tidak kehilangan apa-apa ketika mereka berbuat jahat. Allah memberi ganjaran dan hukuman karena ia mencintai kebenaran dan ingin ciptaan-Nya hidup dalam keadaan baik. Dengan kata lain, menurut Elihu penderitaan Ayub belum tentu diberikan oleh Allah dengan maksud menghukumnya atas kejahatannya.

 

Teens, dari ucapan Elihu, kita belajar bahwa ternyata Allah tidak dirugikan atau diuntungkan oleh perbuatan manusia. Jadi, kita tidak seharusnya berbuat baik dan benar untuk “menyogok Allah” atau sekadar menghindari penderitaan. Lakukanlah kebaikan dan kebenaran karena kita ingin seluruh ciptaan merasakan cinta Allah dan hidup dalam damai sejahtera.

Multiple Ajax Calendar

October 2024
S M T W T F S
« Sep   Nov »
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:

Rp. 70.000,-/tahun

Rp. 8.000,-/eksemplar


Pembayaran melalui:

Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua

A/C No. 165 0000 558743

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Marketing


BCA Bidakara

A/C No. 450 558 9999

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama


Persembahan Kasih melalui:

BCA Bidakara

A/C No. 450 305 2990

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama