HIDUP SEBAGAI ORANG ASING
Bacaan: Mazmur 119:17-24
Aku ini hanya pendatang di bumi, janganlah Kausembunyikan perintah-perintah-Mu terhadap aku.
(Mazmur 119:19)
Malek sering ditugaskan oleh perusahaannya untuk pergi ke berbagai daerah. Namun ke mana saja Malek pergi, dia selalu mengeluhkan penduduk daerah itu. Menurutnya, mereka kurang ramah, pelit, sombong, dan sebagainya. Dalam sebuah perjalanan, Malek bertemu dengan seorang pelancong. Mereka pun berbagi cerita. Ternyata si pelancong itu sudah pergi ke kota-kota yang sama, yang juga sudah dikunjungi oleh Malek. Namun ternyata pengalaman mereka berbeda. Sang pelancong mengatakan bahwa penduduk kota-kota itu sangat ramah dan suka menolong. “Bagaimana mungkin?” tanya Malek tidak percaya. “Terkadang, sikap orang-orang yang kita temui adalah cerminan dari sikap kita sendiri,” kata si pelancong itu.
Pemazmur menyadari bahwa ia hanyalah pendatang di bumi. Tuhanlah yang berkuasa atas bumi dan seluruh ciptaan. Oleh karena itu, ia ingin hidup sesuai dengan kehendak Allah. Ia memohon agar Tuhan tidak menyembunyikan perintah-perintah-Nya terhadapnya.
Sahabat Senior, kita bagaikan hidup sebagai orang asing di dalam dunia. Kehidupan kita bergantung kepada orang-orang yang kita temui. Lalu bagaimanakah kita menghadirkan diri kita kepada mereka? Dapatkah mereka melihat kasih Allah pada wajah kita?
DOA:
Ya Tuhan, kami ini bagaikan orang asing di tengah-tengah dunia ini, namun kami merasa tidak sendirian, sebab Engkaulah yang menjaga dan memelihara kami. Terpujilah Engkau! Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama