Bukan Pusat Dunia
Ayub 38-39
Jawab Ayub kepada TUHAN, “Sesungguhnya, aku ini terlalu hina; jawaban apakah yang dapat kuberikan kepada-Mu?”
(Ayub 39:36-37)
Rina kesal karena teman-temannya berjalan-jalan ke luar kota tanpa mengajaknya. Ternyata hal itu terjadi karena teman-temannya merasa tidak nyaman pergi bersama Rina. Sebelumnya, Rina selalu diajak pergi bersama, bahkan teman-temannya bersedia menjemputnya. Namun, ia selalu lama keluar rumah sehingga teman yang menjemputnya lelah menunggu. Ia membuang sampah di mobil temannya dan meninggalkan noda es krim tanpa merasa bersalah. Ia suka membicarakan kejelekan orang lain dan membanggakan diri. Kini Rina merasa menjadi orang paling malang sedunia karena ditinggalkan teman-temannya dan menurutnya itu tidak adil.
Karena penderitaannya, Ayub pun sempat memandang dirinya sebagai orang paling malang. Ia bukan hanya marah kepada teman-temannya, melainkan juga menggugat Tuhan yang menurutnya menyembunyikan diri darinya. Ternyata, perasaan menderita yang dialami Ayub telah membuatnya memusatkan perhatiannya hanya kepada dirinya sendiri dan hal itu justru semakin membuatnya menderita. Perasaan ini runtuh ketika Ia mendengarkan Tuhan. Ketika Tuhan menanyainya tentang siapa yang meletakkan dasar bumi dan mengatur segala isinya, Ayub menjadi sadar bahwa dirinya sungguh sangatlah kecil di hadapan Tuhan. Pada saat itulah Ayub tidak lagi mempersoalkan penderitaannya.
Teens, terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri akan membuat kita menderita. Ada banyak orang yang dihadirkan Tuhan untuk kita sayangi dan perhatikan, tetapi mereka hanya kita jadikan alat untuk menyenangkan diri sendiri. Akibatnya, kita kehilangan kesempatan untuk menikmati hidup karena berpikir bahwa kita adalah pusat dunia. Sadarilah bahwa Tuhan memberi kita kehidupan bukan untuk menjadi pusat dunia, melainkan untuk menikmati pengalaman hidup bersama dengan ciptaan Tuhan yang lain dalam waktu yang terbatas.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama