Nehemia 9:6-15

“Hanya Engkaulah TUHAN!…”

(Nehemia 9:6)

“Bila topan k’ras melanda hidupmu, bila putus asa dan letih lesu, berkat Tuhan satu-satu hitunglah, kau niscaya kagum oleh kasih-Nya.” Syair nyanyian ini mengingatkan kita agar menghitung berkat Tuhan ketika hidup sedang tidak baik-baik saja. Mengingat kebaikan dan berkat Tuhan, baik di masa lalu maupun masa kini, dapat menimbulkan kekaguman kita akan kasih setia-Nya.

Dalam bacaan hari ini, bangsa Israel pun sedang mengingat kebaikan-kebaikan TUHAN di dalam perjalanan hidup mereka. Melalui doa yang mereka naikkan, ada sebuah pengakuan, “Hanya Engkaulah TUHAN!” Dengan mengingat kebaikan-Nya, mereka menyadari bahwa Ia adalah Allah yang penuh kasih setia. Ia adalah pencipta yang tidak melupakan perjanjian-Nya dengan Abraham. Ia setia memelihara bangsa Israel dan memberikan tanah perjanjian bagi mereka. Dengan mengingat kebaikan TUHAN, bangsa Israel juga menyesali kegagalan nenek moyang mereka untuk tetap setia kepada-Nya, dan mengakui betapa besar dan panjang kasih setia-Nya yang mengiringi perjalanan mereka.

Youth, dalam hidup ini kita pun pasti pernah mengalami situasi yang tidak baik, seperti kegagalan dan penderitaan. Hal-hal itu tidak terhindarkan dalam kehidupan kita sebagai manusia. Namun kita bisa belajar dari pengalaman bangsa Israel yang mengingat kebaikan dan kasih setia Tuhan. Melalui ingatan tersebut, dengan iman percaya, kita dapat berkata, “Hanya Dialah Tuhan satu-satunya.” Sebuah pengakuan dari ingatan akan kebaikan Allah yang menyertai kehidupan kita di saat susah maupun senang. Kebaikan Allah tidak pernah berubah dan kekal untuk selamanya.

1. Apa yang dapat dipelajari dari pengakuan dosa Bangsa Israel?
2. Bagaimana pengakuan akan kasih setia Allah dapat memengaruhi cara pandang kita tentang kehidupan?
Pokok Doa: Mengingat kebaikan dan kasih setia Tuhan dalam suka dan duka.