Mazmur 99

… Sebab TUHAN, Allah kita, kudus!

(Mazmur 99: 9)

 

 

 

 

Sepuluh tahun yang lalu, anak muda sering dianggap sebagai kelompok yang “masih hijau”, “kurang memberi kontribusi”, atau “hanya suka berhura-hura”. Namun sekarang dunia melihat anak muda secara berbeda. Anak muda saat ini menempati posisi lebih dari 60% pekerja di dunia. Kehadirannya banyak mengubah pola- pola lama dan menciptakan banyak kebaruan dengan cara pandang yang lebih segar. Konteks dunia saat ini memerlukan anak-anak muda Kristiani yang terus menjadi terang.

 

Pemazmur menyebutkan tentang kekudusan Allah. Hal itu disebutkan bukan hanya untuk menjelaskan pemahaman tentang siapa Allah itu, tetapi juga untuk menjelaskan pemahaman tentang apa artinya menjadi milik Allah yang kudus. Para imam berulang kali memohon kepada para penyembah TUHAN untuk menjadi kudus karena TUHAN, Allah mereka, adalah kudus (Imamat 11:44, 19:2). Mazmur 99 menunjukkan kepada kita bahwa kekudusan tidak hanya tentang kesalehan pribadi atau religiositas. Namun sebaliknya hal ini merupakan sebuah ajakan untuk menjadi berbeda dan memberi dampak karena Tuhan, Allah kita, berbeda. Anak muda Kristen perlu menjadi berbeda karena kehadirannya yang memberi dampak.

 

Youth, sama seperti Tuhan yang berbeda dengan dewa-dewa lain, demikian pula kita yang menjadi milik Tuhan dipanggil untuk mengikuti irama genderang yang berbeda, dan itulah artinya: “memuliakan Tuhan, Allah kita, dan beribadah di gunung suci-Nya” (ayat 9). Tuhan adalah pemberi masa muda dan Dia bekerja dalam kehidupan setiap orang muda. Masa muda adalah berkat bagi kita dan rahmat bagi gereja serta dunia.

 

 

1. Bagaimana umat Allah menghormati Allah yang kudus?
2. Di tengah tantangan zaman, bagaimana kamu memahami panggilanmu sebagai anak muda Kristiani?

 

 

Pokok Doa: Menjaga kekudusan di tengah godaan dunia.