5
Mar

MENJAGA UCAPAN

Ayub 2:1-10

“… Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?” Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.

(Ayub 2:10)

 

 

 

Kiki sedang bernyanyi: “Hati-hati, mulutku yang kecil! Hati-hati, mulutku yang kecil! Tuhan yang melihatmu amat sayang padamu. Hati-hati, mulutku yang kecil!” Mama berkata, “Lagu ini berpesan agar kita selalu menjaga ucapan kita.”

 

Adik-adik, mari kita baca Ayub 2:1-10! Pak Ayub adalah seorang yang menjaga ucapannya agar tidak berbuat dosa. Ia ditimpa kesusahan baru. Ia menderita penyakit bisul di seluruh tubuhnya. Mulai dari telapak kaki sampai ke puncak kepal- anya dipenuhi dengan bisul yang busuk. Lalu ia duduk di tengah-tengah abu. Ia mengambil beling untuk menggaruk-garuk badannya. Istrinya menyuruh dia mengutuki Allah. Pak Ayub menegur istrinya. Meski Pak Ayub mengalami banyak musibah, ia tidak mengucapkan kata-kata yang melawan Allah. Ia tidak berbuat dosa dengan bibirnya. Ia menerima apa yang baik dan tidak baik yang diizinkan Allah terjadi padanya.

 

Adik-adik, mari meneladani Pak Ayub. Meski ditimpa musibah, Ia menjaga ucapannya pada Allah agar tidak sampai berbuat dosa. Mari berhati-hati menggunakan mulut kita.

 

 

Doa:    Bapa yang di surga bimbinglah aku agar setiap ucapanku tidak melawan kehendak-Mu.

            Dalam nama Tuhan Yesus, aku berdoa. Amin.

Multiple Ajax Calendar

March 2025
S M T W T F S
« Feb   Apr »
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
3031  

Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:

Rp. 70.000,-/tahun

Rp. 8.000,-/eksemplar


Pembayaran melalui:

Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua

A/C No. 165 0000 558743

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Marketing


BCA Bidakara

A/C No. 450 558 9999

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama


Persembahan Kasih melalui:

BCA Bidakara

A/C No. 450 305 2990

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama