Keluaran 6:1-13

… “Akulah TUHAN.”

(Keluaran 6:1)

 

 

 

Musa pernah merasa sangat putus asa dan mempertanyakan mengapa Allah menempatkannya dalam situasi yang sulit dan mengapa Allah tidak menyelamatkan umat-Nya. Ketika kita sedang merasa putus asa, memang sangat mudah bagi kita untuk tergoda mempertanyakan Allah serta mengapa Ia tidak membereskan masalah kita. Namun, sama seperti Musa, kita perlu memercayai- Nya dan meyakini bahwa tujuan dan waktu-Nya adalah demi kebaikan kita.

 

Dalam menghadapi kesulitan, Musa berkecil hati tetapi ia menyampaikan masalahnya kepada Allah. Sepertinya Musa belum begitu mengenal siapa Allah. Ketika Musa melakukannya, TUHAN menguatkannya dengan mengingatkannya tentang siapa diri Allah dan bahwa Ia Mahakuasa (ayat 1-3), perjanjian-Nya untuk memberikan Tanah Kanaan kepada Bangsa Israel (ayat 4), tentang kepedulian Allah pada penderitaan Bangsa Israel karena orang Mesir (ayat 5), tentang penghakiman dan penghukuman atas Bangsa Mesir (ayat 6), dan tentang janji bahwa Allah akan membawa umat ke tanah perjanjian (ayat 7-8). Tujuan Allah membiarkan Firaun menindas umat Israel adalah agar kekuasaan dan kemuliaan-Nya diketahui dunia. Namun, ketika Musa menyampaikan janji Allah ini kepada banyak orang, mereka tetap tidak mau mendengarkan (ayat 9). Hal ini menyebabkan Musa ragu dan mempertanyakan kemampuannya sendiri. Namun keberatan tersebut terjawab dengan perintah TUHAN agar Musa kembali menemui Firaun dan menuntut pembebasan Israel (ayat 10-13).

 

Youth, kita tidak boleh berkecil hati dan tergoda untuk berhenti ketika orang lain tidak menghargai apa yang kita lakukan untuk Allah. Sebaliknya, kita perlu memercayai waktu dan tujuan akhir-Nya. Percayalah pada apa yang Ia katakan bahwa “Akulah TUHAN” dan Ia menjadi jaminan kita.

 

 

 

1. Mengapa Allah berkata ”Akulah TUHAN” kepada Musa?
2. Siapakah Allah itu bagimu?

 

 

Pokok Doa: Mengenal Tuhan lebih dekat lagi.