Bacaan: Ulangan 34:1-7

Kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri ini. Aku mengizinkan engkau melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi engkau tidak akan menyeberang ke sana.”

(Ul. 34:4b)

Tidak ada satu pun manusia yang tahu kapan ia akan meninggal. Tak ada satu pun manusia yang tahu hari terakhirnya di bumi. Setiap hari bisa saja menjadi hari terakhir. Hari terakhir di bumi adalah sebuah misteri yang hanya diketahui oleh Tuhan saja. Namun meskipun begitu, setiap hari adalah anugerah hidup yang sungguh layak dan sepantasnya untuk kita syukuri. Oleh karena itu menikmati setiap suka dan duka perjuangan hidup manusia adalah cara yang tepat menjalani hidup ini. Entah itu berhasil, gagal atau masih terus berusaha hidup sesungguhnya adalah anugerah. Refleksi atas berharganya hidup dengan semua dinamika yang pernah atau sedang terjadi membuat kita selalu dapat mengucap syukur karena karya Tuhan begitu nyata.

Hari terakhir Musa adalah hari yang membuatnya dapat melihat semua “hasil kerja kerasnya”. Meski Tuhan mengatakan bahwa Musa tak dapat memasuki tanah perjanjian, tetapi ia diberi kesempatan untuk melihat tanah itu sebelum ia meninggal. Musa pada akhirnya melihat bahwa segala daya upaya untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir, atas pertolongan Tuhan, tidaklah sia-sia. Tuhan yang telah memimpin dan menyertai semua kerja keras Musa, memberikan sebuah pemandangan yang melegakan bagi Musa. Sungguh sebuah hari terakhir yang indah. Marilah kita menjalani detik demi detik hidup dan hari-hari hidup kita dengan menikmati karyaAllah yang begitu nyata terjadi. Ini semua sungguh membuat hati kita selalu bersyukur.

DOA:

Allah kami yang baik, dalam ketidakmengertian kami akan hari terakhir kami di dunia ini. Kami mau belajar percaya kepada-Mu yang membuat segala sesuatu indah pada waktu-Mu. Iman percaya kami pada-Mu tak akan sia-sia. Amin.