Bacaan: Lukas 22:31-33, 54-62

“Tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu.”

(Lukas 22:32)

Sebuah biji kurma kecil jatuh di padang gurun yang kering. Biji kurma kecil itu merasa putus asa, hingga ia teringat perkataan ibunya: jika ingin tumbuh, ia harus terus membenamkan dirinya di bawah pasir, terus mencapai kedalaman, dan menanti bagaimana kehidupan akan terjadi melalui kekuatan alam. Akhirnya, datanglah angin membawa hujan. Biji kurma kecil itu dengan lahap menikmati air hujan. Biji kurma kecil itu pun mulai berkecambah dan bertumbuh.

Tuhan Yesus sungguh-sungguh berdoa bagi murid-murid yang dikasihi-Nya agar iman mereka tidak gugur. Perhatikanlah, Tuhan Yesus tidak berdoa untuk menghilangkan tekanan dan kesusahan, melainkan meminta kepada Bapa-Nya agar para murid dapat terus mempertahankan iman mereka supaya tidak gugur.

Sama seperti biji kurma yang hampir menyerah karena panas, kering, dan seolah mustahil mendapatkan air, benih iman kita pun selalu akan menghadapi ujian berupa tekanan dan kesulitan hidup. Namun, ingatlah bahwa kita tidak sendirian. Doa Tuhan Yesus untuk para murid menunjukkan kehadiran Tuhan dalam perjuangan kehidupan iman kita. Bertahanlah dan yakinlah, kekuatan dari Tuhan akan membuat kita mampu bertahan. Bahkan, jika kita berhasil, keberhasilan itu akan menjadi berkat bagi saudara-saudara kita karena dapat menguatkan mereka melalui kabar baik yang kita bawa.

DOA:

Tuhan Yesus, berikan kekuatan agar kami dapat tetap bertahan dalam perjuangan iman kami. Biarlah nama-Mu dimuliakan dalam perjuangan kami dan karenanya orang lain juga mendapatkan kekuatan. Amin.