Efesus 4:17-24

Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan dengan serakah mengerjakan segala macam perbuatan cemar.

(Efesus 4:19)

Analgesia Kongenita (Congenital Insensitivity to Pain atau CIP) adalah kondisi genetik langka di mana seseorang tidak dapat merasakan rasa sakit fisik sama sekali. Kadang-kadang kondisi ini disertai dengan anosmia atau kehilangan kemampuan mencium bau. Meskipun mungkin terdengar menguntungkan, kondisi ini sebenarnya sangat berbahaya karena rasa sakit adalah mekanisme penting tubuh untuk mendeteksi dan merespons cedera atau penyakit. Hilangnya kepekaan membuat pengidap kondisi ini tidak memiliki respons perlindungan terhadap situasi yang dapat membahayakan dan merugikan dirinya.

Rasul Paulus memberi nasihat kepada jemaat di Efesus untuk hidup sesuai dengan identitas mereka sebagai orang-orang percaya dan tidak lagi hidup seperti orang-orang yang belum mengenal Allah. Salah satu ciri orang yang belum mengenal Allah adalah memiliki perasaan yang tumpul. Mereka kehilangan kepekaan terhadap kebenaran dan suara Allah. Karena kehilangan kepekaan terhadap kebenaran, mereka menyerahkan diri sepenuhnya pada keinginan duniawi dan hawa nafsu. Tanpa malu mereka melakukan perbuatan-perbuatan cemar. Mereka tidak merasa bersalah atau terganggu oleh perbuatan dosa.

Youth, kehilangan kepekaan secara fisik maupun rohani sama-sama berbahaya. Oleh karena itu, sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk peka terhadap kehendak Allah. Dengan berpegang pada firman-Nya, kita menghindarkan diri dari risiko kehilangan kepekaan rohani dan jatuh ke dalam dosa. Tunjukkanlah hidup yang mencerminkan identitas orang percaya sebagai hasil dari hubungan dengan Kristus dalam cara berpikir dan bertindak sehari-hari. (EDP)

1. Mengapa Paulus mengambil contoh orang-orang yang belum mengenal Allah?
2. Sikap-sikap apa saja yang menunjukkan hilangnya kepekaan rohani?

Pokok Doa: Memiliki kepekaan rohani dan bertindak sesuai firman-Nya.