Mazmur 121

TUHANlah Penjagamu, TUHANlah naunganmu di sebelah tangan kananmu.

(Mazmur 121:5)

 

 

“Kalau bukan Tuhan, saya tentu sudah tidak ada di dunia ini. Dari orang jalanan, Tuhan mengubah saya melalui mertua yang baik. Saya diberikan modal dan motivasi, dari usaha kecil-kecilan sampai bisa di titik ini. Jatuh bangun, tetapi Tuhan yang memberi kekuatan.” Begitulah kesaksian seorang sahabat. Jalan sukses memang bukan jalan mudah.

 

Pemazmur dalam bagian ini juga memberikan kesaksian yang indah, bahwa TUHAN adalah penjaga Israel. Mazmur ini menjadi pujian yang mereka lantunkan saat ziarah. Ziarah adalah perjalanan spiritual sambil mengingat kasih dan kesetiaan TUHAN yang terjadi dalam jatuh-bangun kehidupan. Israel bisa ada, berdiri kuat sebagai sebuah bangsa karena TUHAN. Ia membawa mereka keluar dari Mesir. Sang pemazmur melukiskan secara metaforis bahwa di kala siang matahari tidak menyakiti mereka. Juga di waktu malam, bulan tidak melukai mereka. Saat siang ada tiang awan dan di kala malam ada tiang api. Karena kasih TUHAN, umat Israel kuat melakukan perjalanan di gurun pasir. Lelah, tetapi pantang menyerah, sebab TUHAN menyertai mereka.

 

Pengalaman umat Israel dan sahabat di atas penting sebagai kesaksian bagi generasi zaman now. Konon, generasi sekarang terlihat gagah, tetapi ringkih. Mereka menarik seperti strawberry, tetapi lembek. Mereka harus belajar menjadi kuat dan berani menjalani proses. Jalan hidup memang tak selalu mudah. Kalau mau sukses, tidak boleh menjadi gampangan. Harus tekun dan tidak boleh menyerah, sebab Tuhan selalu sertai. So, kuatkan tekad!

 

 

REFLEKSI:

Kita tidak mungkin mengandalkan kekuatan sendiri. Namun jika kita terbuka pada proses pembentukan Tuhan, kita akan menjadi kuat.

 

 

Yeh. 1:26-2:1; Mzm. 121; Kis. 26:1-18