Titus 1:1-9

… supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup meyakinkan penentang- penentangnya.

(Titus 1:9b)

Suatu hari, Jane mengunjungi Mike, salah seorang temannya yang sudah lama tidak pergi ke gereja. Jane menasihati Mike agar terus berdoa dan kembali ke gereja. Namun, Mike langsung membantah Jane dan berkata, “Jane, kamu sendiri jarang berdoa. Aku pernah melihatmu tidak berdoa sebelum menikmati makanan.” Jane tersipu malu, lalu mereka pun tertawa bersama.

Ketika ada seseorang yang melakukan kesalahan, kita harus menasihatinya. Tujuannya adalah agar orang tersebut tidak semakin tersesat hidupnya. Namun, sebelum menasihati orang lain, ada baiknya kita memperhatikan kehidupan kita terlebih dahulu. Rasul Paulus menasihati Titus untuk menetapkan penatua atau pengurus gereja yang melayani umat. Ada berbagai syarat yang harus dimiliki oleh seorang penatua. Semua itu bertujuan agar mereka dapat menjadi teladan yang baik bagi umat dan orang lain. Dengan demikian, perkataan dan nasihat mereka dapat didengar serta diperhatikan karena mereka sendiri menjalani hidup dengan benar.

Youth, mungkin kita bukanlah penatua di gereja kita masing- masing. Meski demikian, standar kebaikan dalam bacaan hari ini juga berlaku bagi kita. Dengan menjalani hidup yang benar, kita dapat memahami kesalahan yang dilakukan orang lain. Dengan demikian, kita diajak untuk menasihati mereka agar tidak terjatuh dalam kesalahan. Namun, semua itu harus dimulai dari diri kita sendiri. Dengan hidup yang benar, nasihat kita tidak akan menjadi batu sandungan bagi orang lain.

1. Apakah syarat menjadi penatua dalam bacaan kita?
2. Mengapa sulit bagi kita untuk menasihati orang lain?

Pokok Doa: Hidup benar sehingga layak menasihati orang lain.