Mazmur 109:21-31

Biarlah mereka mengutuki, asalkan Engkau memberkati; apabila mereka bangkit, mereka akan dipermalukan, tetapi hamba-Mu akan bersukacita.

(Mazmur 109:28)

 

 

 

 

Dietrich Bonhoeffer adalah seorang pendeta dan teolog asal Jerman. Selama rezim Nazi di bawah pimpinan Adolf Hitler berkuasa, ia menjadi salah seorang anggota yang terlibat dalam gerakan perlawanan terhadap Nazisme. Bonhoeffer berani berdiri untuk kebenaran meskipun harus menghadapi penganiayaan dari pemerintah Jerman pada masa Perang Dunia II dan mengorbankan hidupnya. Ia tetap teguh pada prinsipnya sekalipun tahu akan konsekuensi serius akibat perlawanan tersebut. Pada akhirnya, Dietrich Bonhoeffer ditangkap oleh Nazi dan dipenjara di kamp konsentrasi. Ia dieksekusi pada 9 April 1945, beberapa minggu sebelum Jerman menyerah kepada Sekutu.

 

Pemazmur pun bergumul dengan penganiayaan dan ketidakadilan yang dihadapinya. Ia memohon pertolongan TUHAN. Ia tidak peduli pada apa yang dilakukan orang lain terhadap dirinya, termasuk bila mereka berbuat jahat atau mengutukinya. Ia percaya TUHAN akan membelanya. Ia menyerahkan keadilan kepada TUHAN. Ia percaya TUHAN akan bertindak dengan setia dan memberikan kemenangan atas kejahatan.

 

Youth, berani berdiri untuk kebenaran dan keadilan bisa jadi membawa kita pada situasi yang penuh risiko. Mungkin kita bisa kehilangan pekerjaan atau karier kita. Namun, karena iman Kristen tidak bisa dipisahkan dari tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari, kita pun dipanggil untuk melawan kejahatan dan ketidakadilan. Ini adalah bagian dari panggilan iman kita. Percayalah bahwa Tuhan akan selalu menjadi pembela dan tempat perlindungan kita. Percayalah bahwa perjuangan kita demi kebenaran dan keadilan tidak akan sia-sia. (YS)

 

 

1. Apa yang dilakukan pemazmur saat ia menghadapi ketidakadilan?
2. Apa yang membuat kita takut memperjuangkan kebenaran dan keadilan?

 

Pokok Doa: Berani berjuang demi kebenaran dan keadilan.