Yohanes 1:14-18

Firman itu telah menjadi manusia, dan tinggal di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, …

(Yohanes 1:14)

Paulus dari Samosata, seorang uskup Antiokhia yang hidup pada abad ke-2, pernah mencoba menjelaskan keberadaan Yesus. Ia mengatakan bahwa Yesus awalnya dilahirkan sebagai manusia biasa, tetapi ketika menerima baptisan, Roh Allah baru masuk ke dalam diri-Nya. Pada saat baptisan itulah, Allah memberikan kuasa ilahi-Nya kepada Yesus. Penjelasan Paulus dari Samosata ini berarti bahwa seorang manusia bisa menjadi Tuhan. Namun, Alkitab tidak menyatakan hal seperti yang dijelaskan oleh Paulus dari Samosata. Alkitab menyatakan bahwa bukan manusia yang menjadi Allah, melainkan Firman Allah yang menjadi manusia.

Firman, yang adalah perkataan Allah, dapat dilihat dan hadir dalam diri manusia. Pesan ini tentu menjadi berita yang mengejutkan bagi kekristenan mula-mula. Meski demikian, kebenaran ini tidak dapat dilenyapkan. Jemaat Kristen mula-mula sungguh-sungguh telah mendengar, melihat, menyentuh Yesus, dan meyakini bahwa Yesus adalah Firman yang hidup, yang berasal dari Allah (Yohanes 1:1-2). Kehadiran Sang Firman ini bukan untuk membuang hukum Taurat, melainkan untuk menunjukkan kepada banyak orang bahwa mereka dapat mengisi hidup dengan kasih karunia dan kebenaran (ayat 17). Kasih karunia Allah dan kebenaran itu sebenarnya juga dikenal dalam Taurat.

Youth, Allah yang sudah datang ke dunia berjalan bersama kita dan mengetahui apa yang kita alami. Sewaktu kita berdoa kepada Yesus, kita berdoa kepada Pribadi yang sudah lebih dahulu menjalani kesulitan dan penderitaan di dunia. Ia memahami apa yang kita alami. Jadi, kita tidak pernah sendiri menghadapi segala tantangan dan kesulitan hidup.

1. Apa artinya ”Firman itu telah menjadi manusia dan tinggal di antara kita”?
2. Kekuatan apa yang kamu rasakan ketika mengingat bahwa Firman Allah telah menjadi manusia?

Pokok Doa: Dapat mengenali kehadiran Kristus dalam keseharian.