2 Raja-Raja 18:19-25; 19:1-7

… Janganlah engkau takut terhadap perkataan yang kaudengar yang telah diucapkan oleh budak-budak raja Asyur untuk menghujat Aku.

(2 Raja-raja 19:6)

 

 

 

Ridwan, yang masih kecil, merasa takut karena akan menjalani operasi. Ia cemas memikirkan jarum suntik, pisau bedah, dan rasa sakit yang mungkin dialaminya. Namun, sang ayah dengan lembut menggenggam tangannya dan berkata, “Nak, jangan takut. Ayah akan selalu berada di sisimu. Dokter-dokter ini adalah ahli dan akan menjagamu dengan baik. Semua akan baik-baik saja.” Kata-kata sang ayah membawa ketenangan dan keberanian bagi anaknya. Ia percaya bahwa ayahnya akan menepati janjinya.

 

Raja Hizkia ketakutan menghadapi ancaman raja Asyur. Namun, melalui Nabi Yesaya, Allah memberikan janji perlindungan dan pembebasan. Allah berdaulat atas segala bangsa, termasuk atas raja Asyur yang sombong. Allah mendengar doa umat-Nya dan akan bertindak untuk menyelamatkan mereka. Janji Allah dalam 2 Raja-raja 19:6 bukanlah sekadar kata-kata kosong. Ini menjadi jaminan bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. Allah selalu menyertai dan menolong kita.

 

Hidup memang tidak selalu berjalan menyenangkan. Adakalanya, rasa takut, cemas, dan putus asa menguasai hati kita. Masalah pun bisa datang melanda. Saat itu terjadi, datanglah kepada Allah dengan iman. Ungkapkan kekhawatiran dan pergumulan kita dalam doa. Seperti Hizkia yang percaya pada janji Allah, kita dipanggil untuk berpegang teguh pada firman-Nya dan tidak takut menghadapi tantangan hidup. Ingatlah selalu bahwa Allah lebih besar dari segala masalah kita.

 

 

REFLEKSI:

Apa yang akan aku lakukan saat mengalami ketakutan?

 

 

2 Raj. 18:19-25; 19:1-7; Mzm. 101; Luk. 18:18-30