Efesus 2:1-10

Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.

(Efesus 2:10)

“Ma, ini apa?” tanya Mia, bocah berusia dua tahun, kepada ibunya. “Ini namanya pisau, Nak,” jawab sang ibu. “Untuk apa pisau ini, Ma?” tanya Mia lagi. “Pisau digunakan untuk memotong sayur, daging, buah, dan lain-lain, Nak,” jawab sang ibu dengan sabar. “Apakah pisau ini bisa dipakai untuk menggali tanah?” Mia Kembali bertanya. “Bisa saja. Namun, pisau ini tidak dibuat untuk itu, Nak,” ujar ibunya.

Setiap barang dibuat untuk tujuan tertentu. Kisah tadi menceritakan bahwa sebuah pisau diciptakan untuk memotong sayur, daging, dan buah. Meskipun demikian, pisau juga bisa digunakan untuk menggali tanah, tetapi hal tersebut bukan tujuan diciptakannya pisau. Ada alat lain, seperti sekop atau cangkul, yang lebih sesuai untuk menggali tanah. Demikian juga dengan tujuan hidup orang Kristen. Paulus mengungkapkan kepada jemaat di Efesus bahwa mereka adalah buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik. Hal ini menunjukkan bahwa kita dirancang untuk tujuan kebaikan. Bila kenyataannya ada orang Kristen yang melakukan perbuatan yang tidak baik, itu sama halnya dengan “pisau untuk menggali tanah”—ia tidak mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan.

Youth, hari ini kita diingatkan bahwa kita diciptakan untuk melakukan pekerjaan baik. Apabila hari ini kita menyadari bahwa hidup kita melenceng dari desain yang Allah buat, marilah kita bertobat dan kembali ke “pengaturan awal”. Mintalah penyertaan Roh Kudus agar kita dibimbing serta dimampukan untuk melakukan pekerjaan baik, sesuai dengan tujuan kita diciptakan di dunia.

1. Siapakah kita menurut Paulus?
2. Mengapa kita melenceng dari perbuatan baik yang seharusnya kita lakukan?

Pokok Doa: Ketaatan untuk mengerjakan pekerjaan yang baik.