Bacaan: Mazmur 103:1-8

Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!

(Mazmur 103:2)

“Makin tua, makin banyak persoalan, ya. Kaki sakit, punggung sakit, tangan sakit, kepala sakit,” keluh Bu Thres. “Dompet sakit juga,” sahut Bu Carol sambil tertawa.

Pemazmur adalah orang yang hidupnya sangat berwarna. Ia pernah hidup dalam kemiskinan, tetapi juga pernah hidup dalam kekayaan. Ia pernah hidup sebagai gembala, menjadi buronan, tetapi juga sebagai raja. Semua asam, manis, asin, dan pahitnya kehidupan telah ia alami. Namun, yang menarik dalam tulisannya di Mazmur pasal 103 ini, ia mengajak pembacanya untuk memuji TUHAN dan mengingat kebaikan-Nya. Pemazmur tidak melupakan masa lalunya yang pahit dan penuh sengsara, tetapi ia secara sadar dan sengaja memilih untuk hanya mengingat kebaikan yang telah TUHAN kerjakan baginya.

Sahabat Senior juga pasti telah banyak mengalami naik-turun dan pahit-manisnya kehidupan. Mari kita belajar dari pemazmur untuk menyaring dan dengan sengaja memilih kenangan baik serta mengingat karya Allah yang baik terhadap kita. Ini akan membuat hidup kita lebih tenang, bahagia, dan penuh harapan. Jika di masa lalu Allah telah melakukan hal-hal yang baik, Ia pasti akan tetap melakukan yang baik di masa kini dan masa yang akan datang.

DOA:

Engkau adalah Allah yang berkuasa di masa lalu, masa kini, dan masa depan. Kami mengingat semua kebaikan-Mu dan percaya bahwa Engkau setia dan tidak berubah selama-lamanya. Amin.