Amsal 22:2-16

Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari jalan itu.

(Amsal 22:6)

Suatu hari, seorang bocah ingin belajar bela diri. Namun, sang guru menolaknya karena ia masih terlalu kecil. Sang guru meminta agar ia kembali beberapa tahun kemudian. Itulah sebagian kisah dalam film Ip Man (2010). Film tersebut dibuat berdasarkan kisah nyata tentang bagaimana seorang bocah bernama Bruce Lee hendak belajar kepada guru Ip Man. Pada akhirnya, Ip Man mendidik Bruce dengan keras dan disiplin. Didikannya membuat Bruce Lee menjadi ahli bela diri yang diakui oleh dunia.

Pendidikan merupakan proses penting dalam membentuk seorang murid. Hal inilah yang diungkapkan oleh penulis Amsal dalam bacaan hari ini. Melalui pendidikan, seorang murid akan dibekali, dilatih, dan diuji agar dapat naik ke tingkat yang lebih tinggi. Semakin tinggi tingkatan pendidikan, semakin banyak pula bekal yang diperoleh untuk menghadapi persoalan dan tantangan kehidupan. Dengan demikian, seorang murid yang baik akan menyediakan dirinya untuk dididik dengan cara dilatih agar mau terus belajar dan berusaha lebih baik saat menghadapi kegagalan. Melalui modal itulah, sang murid akan berada di jalan yang benar dan hingga masa tuanya pun tidak akan menyimpang.

Youth, saat ini kita mungkin sedang mengenyam pendidikan, baik itu pendidikan formal di sekolah atau universitas, maupun pendidikan informal seperti kursus, pelatihan, atau pekerjaan tertentu. Namun, jangan lupa untuk mendapatkan pendidikan kerohanian. Hal ini dapat kita peroleh melalui kegiatan di gereja, seperti mengikuti ibadah, persekutuan, pemahaman Alkitab, pelayanan, dan sebagainya. Melalui pendidikan tersebut, kita memiliki bekal untuk menghadapi dinamika kehidupan ini.

1. Apa saran penulis Kitab Amsal agar manusia berada di jalan hidup yang benar?
2. Mengapa kita enggan untuk menerima didikan?

Pokok Doa: Kerelaan untuk menerima didikan.