Bacaan: 2 Korintus 8:8-15

Sebab, jika kamu rela untuk memberi, pemberianmu akan diterima, berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu.

(2 Korintus 8:12)

Alkisah di Tiongkok, hiduplah seorang nenek yang miskin. Pada suatu musim dingin, ia hanya memiliki sedikit beras dan sepotong kayu bakar. Namun, ia tidak tega melihat tetangganya yang sama sekali tidak memiliki makanan. Sang nenek memasak semangkuk bubur dan memberikan setengahnya kepada tetangganya. Malam itu sang nenek bermimpi didatangi oleh dewa yang memuji kebaikannya. Keesokan paginya, sang nenek terkejut karena menemukan tiga karung beras dan sepuluh ikat kayu bakar untuk memasak sepanjang musim dingin.

Rasul Paulus meminta jemaat di Korintus untuk tetap melakukan pelayanan kasih dan belajar dari jemaat di Makedonia yang rela memberi, meskipun dalam keadaan miskin. Paulus mendorong jemaat di Korintus agar memberi dengan kerelaan hati dari apa yang mereka miliki, dan bukan dari apa yang tidak mereka miliki. Memberi adalah salah satu wujud ucapan syukur atas apa yang kita miliki.

Sahabat Senior yang diberkati Tuhan, kita memiliki waktu, tenaga,  pemikiran,  talenta,  uang,  dan  berbagai  sumber daya lainnya. Semua itu berasal dari Tuhan. Jika ada yang mengatakan bahwa ia tidak memiliki sesuatu untuk diberikan, maka sebenarnya ia sedang menyangkali semua berkat yang telah diterimanya. Mari memberi dari apa yang kita miliki dengan kerelaan hati sebagai ungkapan syukur kita untuk menyalurkan berkat-Nya.

DOA:

Tuhan Yesus, kami bersyukur untuk semua pemberian-Mu dalam hidup kami. Ajar kami untuk menyalurkan berkat-Mu bagi sesama dengan kerelaan sebagai ungkapan syukur kami kepada-Mu. Amin.