Bacaan: Kisah Para Rasul 9: 32-35

Di situ didapatinya seseorang bernama Eneas, yang telah delapan tahun terbaring di tempat tidur karena lumpuh.

(Kisah Para Rasul 9: 33)

Sejak mengalami serangan stroke satu tahun yang lalu, Opa Joni tidak mampu lagi menggerakkan tangan dan kakinya dengan baik. Ia juga tak mampu berdiri dan berjalan tanpa bantuan. Bahkan dengan bantuan kursi roda, aktivitasnya tetap terbatas. Terkadang ia merasa sedih karena tak bisa lagi melakukan berbagai hal yang disukainya, seperti berkebun dan ikut paduan suara. Namun, kepedulian keluarga dan orang-orang yang ada di sekitarnya membangkitkan harapannya. Petrus adalah salah satu rasul yang berperan dalam gereja awal.

Ia melakukan perjalanan ke berbagai tempat untuk menguatkan jemaat-jemaat yang baru berdiri dan terus bersaksi tentang Yesus. Saat berada di Lida, Petrus menyembuhkan seorang pria bernama Eneas yang telah lumpuh selama delapan tahun. Terbaring selama itu tentu bukanlah situasi yang menyenangkan. Mungkin Eneas pun sudah merasa putus harapan. Namun, kepedulian Petrus memperlihatkan bahwa kasih dan kuasa Yesus tetap nyata melalui pelayanan rasul- rasul-Nya. Peristiwa penyembuhan ini tak hanya membangkitkan tubuh Eneas, tetapi juga membangkitkan harapan dan imannya.

Sahabat Senior, kepedulian terhadap orang-orang yang mengalami keterbatasan fisik dapat membangkitkan harapan dan iman mereka kepada Tuhan. Sekecil apa pun hal yang kita lakukan akan sangat berarti, dan menjadi bukti bahwa kasih Tuhan itu nyata.

DOA:

Bapa, kami bersyukur atas kepedulian-Mu terhadap kehidupan kami. Kami juga mau peduli pada teman-teman kami. Amin.