Amsal 3:1-4

Janganlah kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah pada loh hatimu ….
(Amsal 3:3)

“Dasar cowok buaya! Sama aku bilang sayang, eh sama dia juga bilang cinta,” curhat Mimi kepada Mia. Kamu pasti pernah mendengar bahwa orang yang tidak setia diidentikkan dengan buaya. Padahal faktanya, buaya termasuk hewan yang paling setia pada pasangannya karena buaya hanya memiliki satu pasangan yang sama sampai seumur hidupnya, dan terus berkembang biak dengan pasangan yang sama. Bahkan, apabila pasangannya mati, buaya lebih memilih hidup sendiri daripada mencari pasangan baru. Wuih, romantis banget kan!

Kesetiaan adalah nilai yang mendasar dalam kehidupan anak-anak Tuhan. Dalam Kitab Amsal 3:1-4 diajarkan bahwa menjaga kasih dan kesetiaan adalah ajaran yang diwariskan dari generasi ke generasi dalam tradisi Yahudi. Kasih dan kesetiaan bukanlah hal yang hanya ditunjukkan saat kamu mendekati seseorang agar ia mau menjadi pacarmu. Perilaku tersebut namanya manipulasi. Sebaliknya, kasih dan kesetiaan adalah dua hal yang secara konsisten harus ada dan ditunjukkan di dalam tingkah laku kita. Amsal 3:3 mengatakan bahwa kasih dan kesetiaan itu menjadi kalung yang kita pakai ke mana pun dan menjadi hal yang tertulis di loh hati kita. Kasih dan kesetiaan juga tidak dapat dipisahkan. Seseorang tidak mungkin setia kepada pasangannya, temannya, atau orangtuanya, apabila ia tidak mengasihi mereka.

Teens , orang yang setia akan mendapatkan penghargaan dari Allah dan sesamanya. Karena itu, ayo kita belajar mengasihi dengan setia. Marilah kita belajar setia kepada orangtua, teman, dan pacar kita. Jika kamu sudah berpacaran, jangan sampai punya lebih dari satu pacar dalam waktu yang bersamaan. Kamu pasti enggak mau dipandang sebagai orang yang tidak setia, bukan? Jangan sampai cap tidak setia itu menempel terus pada dirimu. Yuk belajar setia! Masa sih kamu kalah sama buaya? Buaya saja setia pada pasangannya, masa kamu enggak?