Amsal 19:22-23

Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya; lebih baik orang miskin daripada seorang pembohong.

(Amsal 19:22)

Hachiko adalah seekor anjing Jepang yang dipelihara oleh Ueno, seorang profesor di Universitas Kekaisaran Tokyo. Hachiko selalu menunggu Ueno di Stasiun Shibuya setiap kali Ueno pulang kerja. Namun, pada tanggal 21 Mei 1925, Ueno meninggal karena pendarahan otak saat bekerja. Hachiko yang sangat menyayangi tuannya, dengan setia menanti Ueno di Stasiun Shibuya setiap hari. Walaupun Ueno tidak pernah kembali, Hachiko tetap menunggunya sampai ia sendiri mati pada tanggal 8 Maret 1935. Sepuluh tahun ia dengan setia menanti tuan yang begitu dikasihinya. Karena itu, Hachiko dikenal sebagai anjing yang setia. Bahkan, orang Jepang membuat monumen patung Hachiko untuk mengajarkan anak-anak tentang arti kesetiaan.

Selain monumen Hachiko, ayat Alkitab hari ini juga mengajarkan kepada kita tentang pentingnya kesetiaan. Orang yang setia menjaga ucapan dan perkataannya dari hal yang tidak benar. Kesetiaan adalah sifat yang dicari orang. Sebaliknya, orang yang tidak setia akan berbohong untuk menutupi ketidaksetiaannya. Pada akhirnya, orang akan memilih berteman dengan orang yang setia walaupun ia miskin daripada orang yang suka berbohong. Dasar dari kesetiaan adalah takut akan Tuhan. Apabila kita hidup dengan setia, tentulah hidup kita dipenuhi dengan kedamaian dan ketenangan.

Teens, kesetiaan Hachiko tercatat di dalam sejarah dan menjadi inspirasi bagi banyak orang. Amsal 19:32 juga mengatakan bahwa kesetiaan adalah sifat yang diinginkan dari seseorang. Karena itu, yuk kita belajar setia mulai dari hal-hal yang kecil! Misalnya, kesetiaanmu kepada Tuhan dinyatakan dengan kerajinanmu pergi ke gereja setiap hari Minggu dan aktif melayani di gerejamu. Tetaplah setia melayani walaupun mungkin di tengah pelayanan ada tantangan dari rekan sepelayanan, atau ada hal-hal yang tidak sesuai dengan keinginanmu.