
UBAH HATIKU
Tetapi, orang Yahudi sejati ialah orang yang tidak tampak keyahudiannya dan sunat
sejati ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara harfiah. Pujian bagi
orang seperti itu datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.
(Roma 2:29)
Setelah Endang dan Kiki menceritakan perbuatan Andi, Badu, dan Bandi kepada Bu Sinta, mereka bertiga diminta ke ruang BP. Ibu Sinta membimbing mereka agar menyadari kesalahannya dan meminta maaf kepada Endang. Ibu Sinta mengingatkan mereka untuk tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama. Ibu Sinta juga berdoa agar Tuhan mengubah hati mereka menjadi baik.
Adik-adik, Tuhan mau agar hati kita senantiasa baik. Mari kita membaca Roma 2:25-29! Paulus menasihati jemaat di Roma bahwa yang terpenting adalah memiliki hati yang baik. Hati yang dipimpin oleh Tuhan dan tidak melakukan perbuatan yang tidak disukai Tuhan. Dengan demikian, keinginan mereka adalah untuk memuliakan dan menyenangkan Tuhan.
Adik-adik, mari kita berdoa agar Tuhan mengubah hati kita menjadi baru. Hati yang bersih dari keinginan berbuat jahat. Dengan demikian, hati kita memancarkan hal-hal baik sehingga kita memuliakan dan menyenangkan Tuhan.
Doa: Bapa di Surga, ubahlah hatiku menjadi baru sehingga
senantiasa memancarkan hal yang baik. Dalam nama
Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama