
RENDAH HATI
Bacaan: Kisah Para Rasul 13:16-25

Aku bukan Dia. Sesungguhnya Ia akan datang kemudian dari padaku.
Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak.
(Kisah Para Rasul 13:25b)
Opa Anton dengan berapi-api menceritakan pengalamannya ketika dia masih bekerja di kantor. Dia punya seorang rekan sekerja yang bernama Wawan yang sangat menyebalkan. Beberapa kali Wawan telah menjatuhkan nama baiknya. Pekerjaan Opa Anton diakui sebagai pekerjaannya. Seolah Opa Anton adalah orang yang malas dan lambat menyelesaikan pekerjaannya. Hal itu terjadi berkali-kali. Wawan benar-benar sangat menjengkelkan, suka mencari muka, cari nama, meninggikan diri, cari pujian, dan sebagainya.
Di lingkungan pekerjaan, sebagian orang cari perhatian, cari pujian dari atasan dengan menjatuhkan rekan sekerja. Namun, bukan hanya di tempat kerja saja, melainkan di tengah masyarakat juga ada orang-orang yang selalu mencari kesempatan untuk membesarkan diri, mencari nama dengan menjatuhkan orang lain. Tuhan tidak suka dengan orang sombong. Kita belajar dari Yohanes Pembaptis yang dengan tekun mengerjakan bagiannya, tetapi tidak menganggap bahwa yang dilakukannya adalah yang terutama. Ia menyadari siapa dirinya. Ada sebagian orang cenderung merasa paling hebat mengerjakan banyak hal, termasuk dalam pelayanan. Kita belajar rendah hati di hadapan Tuhan. Jangan mencuri kemuliaan Tuhan, biarlah yang kita kerjakan untuk kemuliaan Tuhan.
DOA:
Tuhan, apa pun juga yang kami lakukan, biarlah itu untuk kemuliaan
nama Tuhan. Ajar kami untuk selalu rendah hati agar apa yang
menjadi hak orang lain, tidak kami ambil. Kami rindu memuliakan
nama Tuhan melalui kata dan perbuatan kami. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama