1 Samuel 9:27-10:8

Roh TUHAN akan menguasai engkau dan engkau akan mengalami kepenuhan seperti nabi bersama mereka. Engkau akan berubah menjadi manusia lain.
(1 Samuel 10:6)

Hal yang seringkali dibenci beberapa orang adalah perubahan. Apalagi bila perubahan itu menyangkut diri sendiri. Mengapa perubahan tidak menyenangkan sebab hal itu seringkali memaksa orang keluar dari rasa aman dan kenyamanannya.

Samuel menyampaikan hal-hal yang akan terjadi dan akan dialami Saul setelah diurapi sebagai raja. Perkataan seperti ini biasanya disebut sebagai nubuat, perkataan nabi yang pasti terjadi. Satu dari nubuatan itu adalah bahwa Roh Tuhan akan berkuasa atas Saul. Ketika Saul diurapi menjadi raja maka ia menjadi orang yang akan dipakai Allah untuk memimpin umat Israel. Ia menjadi perpanjangan tangan Allah, mewakili Allah dalam mengatur seluruh kehidupan umat. Saul sebagai raja Israel adalah wakil Allah yang terlihat bagi umat Israel. Itu sebabnya Saul harus berbeda dari semua orang Israel. Perbedaan itu tidak dapat dilakukan oleh Saul sendiri sehingga ia harus dikuasai Roh Tuhan. Dengan itulah Saul berubah menjadi manusia lain. Tentu saja ini bukan berarti Saul berubah secara fisik menjadi manusia yang sama sekali berbeda. Perubahan itu lebih pada sifat dan sikap. Saul harus menjadi teladan bagi seluruh umat Israel. Oleh karena itu ia harus memiliki perilaku yang sesuai dengan kehendak Allah.

Youth, perubahan tak bisa dihindari. Karena itu kita harus bersedia untuk terus berubah. Fokuslah pada diri sendiri, bukan orang lain. Kita hanya bisa mengubah diri sendiri, bukan orang lain. Roh Tuhan yang ada pada kita akan memampukan kita untuk berubah. Bukan menjadi orang lain tetapi menjadi lebih baik dalam pikiran, kata, dan laku. Kita adalah gambar Allah yang dipanggil untuk menjadi saksi tentang kasih Allah bagi banyak orang.

1. Mengapa Saul harus mengalami semua yang dinubuatkan Samuel?
2. Apa kesulitan terbesar dalam menjalani perubahan?

Pokok Doa:       Para motivator.