
DI DALAM DIA AKU TENANG
Bacaan :Mazmur 62:5-12

Berdiam diri di hadapan Allah saja, hai jiwaku,
sebab dari Dialah harapanku!
(Mzm.62:6)
Oma Wiwi mengatakan bahwa ia rasanya seperti menanti kematian saja. Rasa sepi sering mencekam dirinya. Sekalipun ia tinggal bersama dua orang anaknya, seorang menantu dan dua orang cucu, tapi ia merasa seolah hidup sendiri. Pada pagi hari semua sudah pergi meninggalkan rumah. Yang dewasa pergi ke kantor untuk bekerja dan pulang sampai menjelang malam. Dua orang cucu ke sekolah, sepulang sekolah kadang mengikuti berbagai kursus dan setelah itu masuk kamar untuk belajar atau melakukan kegiatan mereka masing-masing. Keluarga bersama dalam satu rumah, tapi seolah seperti hidup sendiri.
Sahabat Senior, tidak jarang kita merasa kesepian. Ketika memasuki masa tua sering orang merasa makin sedikit orangorang yang ada di sampingnya. Teman-teman juga sudah lemah atau punya pergumulannya sendiri. Beberapa sahabat sudah pergi mendahului, termasuk pasangan hidup. Banyak hari kita lalui sendirian. Mungkin sahabat setia sudah jauh dari kita, anakanak mungkin pula pindah ke tempat baru yang jauh. Walaupun yang lain pergi meninggalkan kita karena rupa-rupa kondisi, tetapi Tuhan tetap bersama kita. Ia setia dan selalu bersama kita. Dekatkan diri pada Tuhan, kita akan merasakan tenang. Hanya pada Allah saja kiranya kita menemukan ketenangan.
DOA:
Tuhan, semua bisa berubah. Namun, kami bersyukur di tengah
berbagai perubahan zaman dan perubahan tubuh kami, kasih-Mu tak
pernah berubah. Engkaulah harapan kami. Kami ingin selalu dekat
dengan-Mu agar hati kami tenang. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama