
AWAS TERSESAT
Ulangan 13:1-5

Nabi atau pemimpi itu haruslah dihukum mati, karena ia telah mengajak kamu murtad terhadap TUHAN, Allahmu, ..—Ia bermaksud menyesatkan engkau dari jalan yang diperintahkan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk dijalani.
(Ulangan 13:5)
Tak ada orang suka tersesat. Itulah sebabnya sejak dulu orang berusaha untuk membuat berbagai macam penanda arah untuk mencegah orang tersesat. Di masa kini orang memakai alat GPS. Tapi bagaimana jika orang bukan tersesat di jalan raya, namun tersesat dalam kehidupan?
Kemarin kita mendengar peringatan Musa agar umat berhati-hati. Hari ini kita masih mendengar peringatan Musa agar umat tak tersesat. Apa yang dapat menyebabkan umat tersesat? Ketika umat mudah kagum dengan hal-hal yang nampaknya hebat. Sejak zaman dulu ada orang-orang yang menggunakan tipuan untuk menarik orang lain. Pada zaman Musa pun ada orang-orang yang dianggap hebat dengan membuat tanda atau mukjizat. Musa mengingatkan agar umat tak mudah terpesona dengan hal-hal yang nampaknya ajaib itu. Umat harus berhati-hati jika berhadapan dengan mereka, sebab maksud mereka sudah jelas: menyesatkan umat dari jalan yang diperintahkan Tuhan.
Youth, penyesatan selalu terjadi sejak dulu sampai entah kapan, dengan berbagai macam cara. Dalam hal ibadah ada saja orang yang mencoba melakukan penyesatan. Ingatlah bahwa penyesatan itu selalu tampil menyerupai apa yang benar. Dikemas dengan sangat rohani dan dibumbui dengan ayat-ayat dari Alkitab. Berhadapan dengan fenomena seperti itu kamu tak perlu paranoid tapi harus tetap kritis. Caranya adalah dengan meningkatkan kewaspadaan, tidak mudah terpukau atau terpesona dengan berbagai hal menarik yang ditampilkan. Ibadah tidak sekadar melibatkan hati tetapi juga akal budi. Oleh karena itu, bila bertemu dengan fenomena yang aneh, waspadalah agar kamu tidak tersesat.
1. Apa penyebab Israel mudah terpesona dengan tanda ajaib saat itu?
2. Apa yang sebaiknya dilakukan agar tak tersesat?
Pokok Doa: Hikmat Tuhan untuk mengetahui perbedaan agar tak sesat.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama