Bilangan 22:1-21

Tetapi, jawab Bileam kepada pegawai-pegawai Balak, “Sekalipun Balak memberikan kepadaku emas dan perak seistana penuh, aku tidak akan sanggup melakukan apa pun, kecil atau besar, yang melanggar titah TUHAN, Allahku.
(Bilangan 22:18)

Ada ungkapan populer, mulutmu harimaumu. Perkataan seseorang memang memberi dampak pada dirinya. Seseorang akan dinilai dari perkataannya. Bila perkataannya tidak bisa dipercaya, maka kelakuannya pun tak dapat dipercaya.

Balak bin Zipor adalah Raja Moab. Moab adalah bangsa yang besar dan hebat pada saat itu. Namun berhadapan dengan Isarel, ia pun gentar. Secara hiperbolis Balak menggambarkan Israel sebagai bangsa yang jauh lebih hebat karena jumlahnya yang sangat banyak, sampai tertutup permukaan bumi olehnya. Berhadapan dengan bangsa seperti itu harus melibatkan pihak lain yang lebih hebat dan kuat agar bisa menang. Itu sebabnya Balak memanggil Bileam untuk mengutuki Israel. Namun Tuhan melindungi Israel, umat-Nya. Ia melarang Bileam untuk menurut pada Balak. Bileam tunduk pada Tuhan. Ia melakukan semua yang diperintahkan Tuhan padanya: hanya menyampaikan apa yang ia dengar dari Tuhan.

Youth, kesatuan ucapan dan kelakuan adalah apa yang dikenal sebagai integritas. Sulit menemukan orang-orang yang memiliki integritas yang sungguh dapat dipercaya. Bagaimana dengan kamu? Belajarlah untuk menjadi orang yang memiliki integritas. Mulai sekarang lakukanlah apa yang kamu ucapkan dan ucapkan apa kamu lakukan. Tentu saja kamu akan menghadapi tantangan. Berintegritas itu sungguh sulit tetapi bukan tidak mungkin untuk dilakukan. Yang penting bersedia. Belajar dari Bileam yang menempatkan apa yang pertama dan utama: tidak melanggar titah Tuhan. Jangan mudah tergiur dengan materi. Lakukanlah hal ini dari sekarang sebelum terlambat.

1. Apa alasan utama Bileam untuk tunduk pada perintah Tuhan?
2. Apa tantangan terbesar untuk memiliki integritas?

Pokok Doa:      Aparat penegak hukum.