Ibrani 10:32-39

Namun, kita bukanlah orang- orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan beroleh hidup.

(Ibrani 10:39)

Banyak anak muda menggemari Stoikisme, aliran filosofi yang muncul di Yunani Kuno dan dikembangkan oleh para filsuf seperti Zeno dari Citium, Epictetus, dan Marcus Aurelius. Salah satu prinsip utama Stoikisme adalah ketenangan dan keberanian dalam menghadapi tantangan. Stoikisme mengajarkan untuk berani menghadapi tantangan hidup dengan kepala tegak dan tidak membiarkan ketakutan menguasai diri. Dengan demikian, seseorang dapat mencapai kebahagiaan yang lebih stabil dan kedamaian batin meskipun berada di tengah-tengah situasi yang penuh dengan ketidakpastian dan kesulitan.

Penulis Surat Ibrani mengingatkan pembacanya akan tantangan dan penderitaan yang mereka alami sebagai pengikut Kristus. Penulis memberikan dorongan agar mereka tidak menyerah atau mundur dari iman meskipun mengalami tekanan. Kepercayaan dan ketekunan mereka dalam menghadapi tantangan hidup akan membawa keselamatan dan ganjaran yang besar pada waktunya, yaitu kehidupan yang kekal. Penulis meyakinkan orang-orang yang mungkin merasa putus asa dan tergoda untuk mundur dari iman mereka, bahwa mereka bukanlah orang-orang yang akan mundur dan menuju kebinasaan, melainkan orang-orang yang percaya dan akan memperoleh hidup.

Youth, lebih dari stoikisme yang sekadar berfokus pada ketenangan diri. Penulis Surat Ibrani mengajak orang percaya untuk berani maju dengan iman dan pengharapan pada Tuhan. Surat Ibrani menekankan bahwa keberanian kita berasal dari Tuhan, bukan bersandar pada diri sendiri, sehingga kita mampu menghadapi tantangan hidup dengan keyakinan bahwa janji keselamatan-Nya pasti ditepati. (EDP)

1. Mengapa orang yang mengundurkan diri dari iman akan binasa?
2. Tantangan apa yang sedang kamu hadapi sebagai orang beriman?

Pokok Doa: Percaya dan teguh dalam menghadapi tantangan hidup.